Keinginannya sederhana, namun penuh makna: dia ingin kembali ke rumah, meskipun rumah itu mungkin tak lagi sama.
Kisah-kisah ini hanyalah sebagian kecil dari ribuan cerita serupa di Gaza. Menurut data PBB, sekitar seribu anak kehilangan anggota tubuh mereka hanya dalam satu bulan pada November lalu. Angka ini terus bertambah seiring dengan berlanjutnya kekerasan di wilayah tersebut.
Kehidupan yang Dipenuhi Operasi
Bagi bayi seperti Rakan, yang kehilangan kaki kanannya, masa depan akan diwarnai dengan serangkaian operasi panjang. Dengan keluarganya yang terjebak di Gaza, Rakan kini diasuh oleh neneknya di rumah sakit terapung. Meskipun usianya masih terlalu muda untuk memahami, dia menyadari bahwa dunia medis akan menjadi bagian dari kehidupannya selama bertahun-tahun ke depan.
Survivor dengan Luka Batin
Fuad, seorang remaja berusia 16 tahun, menyimpan kisah yang tak kalah tragis. Dia kehilangan satu kaki dalam serangan yang menewaskan kedua orang tuanya dan tiga saudara kandungnya. Meskipun dia selamat, luka emosionalnya mungkin akan bertahan seumur hidup. "Saya hanya melihat tentara Israel," jawab Fuad dengan marah ketika ditanya tentang siapa yang dia temui di rumah sakit Al Shifa.
Kisah-kisah ini menggambarkan realitas pahit kehidupan di Gaza. Anak-anak seperti Jihad, Yazan, Tuqa, dan Fuad adalah simbol dari generasi yang hidupnya direnggut oleh peperangan, tidak hanya kehilangan anggota tubuh, tetapi juga masa depan mereka. Di tengah harapan yang redup, mereka terus berjuang, mencari secercah cahaya di balik gelapnya kehidupan di wilayah yang dilanda konflik ini.