Suara.com - Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini menjadi sorotan publik setelah kepergok tidak bersalaman dengan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno saat HUT TNI ke-79 di Monas pada Sabtu (5/10/2024) lalu.
Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle Politik, Syahganda Nainggolan menduga, Jokowi tidak menyalami tangan Try Sutrisno buntut dari tulisan anak Try Sutrisno, Mayjen Kunto Arief Wibowo.
Saat masih menjabat sebagai Pangdam Siliwangi, Kunto diketahui pernah menulis opini berjudul Etika Menuju 2024. Tulisan Kunto juga sempat dimuat di beberapa media masa.
Usai tulisan tersebut diterbitkan, Kunto kemudian dipindahtugaskan menjadi Wakil Komandan Komando Pendidikan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Wadankodiklatad).
“Diduga ada kaitan dengan terjadinya pemindahan Mayor Jenderal Kunto Arief Wibowo dari posisi bergengsi sebagai Pangdam Siliwangi menjadi Wadankodiklatad,” ujar Syahganda lewat keterangan resmi dikutip Suara.com, Senin (7/10/2024).
Senada dengan Syahganda, peneliti dari Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi menilai sikap Jokowi lantaran merasa terganggu atas tulisan Kunto yang dimuat pada 10 April silam.
“Kunto memberikan isyarat bahwa TNI akan maju ke depan jika pemilu dan pilpres curang," jelas Sutoyo.
Ia menyarankan, sebelum mengakhiri masa jabatannya, sebaiknya Jokowi segera meminta maaf kepada Tri Sutrisno agar tidak menjadi kemelut yang berkepanjangan.
“Sebaiknya Presiden Joko Widodo yang akan mengahiri masa jabatannya segera meminta maaf kepada Jenderal (Purn) Try Sutrisno dan keluarganya,” ucapnya.
Baca Juga: Istana Panik usai Kaesang Akui Akun Fufufafa Punya Gibran, Roy Suryo: Dia Orangnya Ceplas-ceplos
Sebelumnya, saat HUT TNI ke-79 yang berlangsung di Monas, Jokowi menyalami para tamu undangan yang duduk sejajar dengannya, diantaranya Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-11 Boediono.