Atas pengakuan Kaesang, kata Roy Suryo membuat pihak Istana panik hingga berupaya untuk menghapus komentar-komentar akun Fufufafa milik Gibran yang kebanyakan memicu kontroversial.
![Ilustrasi Gibran Rakabuming Raka dan akun Fufufafa yang buat heboh media sosial. [Suara.com/Rohmat Haryadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/22/25270-ilustrasi-gibran-rakabuming-raka-dan-akun-fufufafa-yang-buat-heboh-media-sosial.jpg)
Namun, menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini, adanya upaya untuk membersihkan komentar akun Fufufafa sia-sia karena netizen telah menyimpan banyak bukti-bukti di media sosial.
"Nah sudah, dengan demikian maka muncullah awalnya upaya untuk melakukan bumi hangus akun Fufufafa itu, bukti-buktinya, karena kan ada sekitar 5 ribu postingan," ujar eks politisi Partai Demokrat itu.
"Tapi ini untung, netizen ini sempat melakukan penyelamatan, udah di-screenshot semuanya sehingga 2.100 akun itu dihapus, kita sudah punya screenshot dan profilingnya. Andai kata nantinya akan dilakukan penyidikan, silakan. Log-nya kita juga udah punya kok jika mau dibuka lagi," imbuhnya.
Dipolisikan usai Koar-koar Fufufafa
Diketahui, sejak skandal akun Fufufafa yang diduga milik Gibran mencuat ke publik, Roy Suryo menjadi salah satu tokoh yang berani mengungkap soal temuannya.
Berdasar hasil temuannya itu, Roy Suryo bahkan terang-terangan menyebut 99,9 persen Gibran sebagai pemilik akun Fufufafa.
Buntut dari ucapannya yang menyebut pemilik akun Fufufafafa adalah Gibran, Roy akhirnya dipoliisikan.
Roy Suryo dilaporkan oleh Pasukan Bawah Tanah Jokowi ke Bareskrim Polri. Pelaporan itu lantaran ucapan Roy Suryo merugikan nama baik Gibran.
Sekjen Pasukan Bawah Tanah Jokowi, Budianto mengatakan, Gibran sebagai Wakil Presiden terpilih harus dilindungi. Ucapan Roy Suryo dinilai tidak berdasar.