Kongres Palestina Merdeka Tantang Larangan di Wina, Sukses Digelar di Tengah Tekanan

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 06 Oktober 2024 | 16:57 WIB
Kongres Palestina Merdeka Tantang Larangan di Wina, Sukses Digelar di Tengah Tekanan
Massa mengangkat poster saat Aksi Bela Palestina di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Minggu (9/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Palestina segera merdeka, kabar tersembut berhembus usai adanya pembahasan negara yang tengah di jajah Israel itu menggelar kongres.

Dilansir dari media Anadolu, Kongres Palestina Merdeka (Free Palestine) itu berlangsung ditengah tekanan dari berbagai pihak.

Apalagi, Kongres Palestina Merdeka itu berhasil digelar di Wina, ibukota Austria pada Sabtu (5/10) meskipun ada upaya pihak berwenang setempat untuk membatalkan acara tersebut.

Dari informasi itu, Kongres ini menghadapi penolakan dari sejumlah aktor politik, termasuk komunitas Yahudi Austria, yang menekan polisi untuk melarang acara ini.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Wellington Selandia Baru, 36.000 Orang Rasakan Getaran Dahsyat

Penyelenggara berhasil memindahkan konferensi setelah tempat acara yang disediakan oleh pemerintah kota dibatalkan pada saat-saat terakhir.

Wilhelm Lagthaler, salah satu penyelenggara, menggambarkan pembatalan ini sebagai "penghalangan gaya Wina," namun ia mencatat bahwa rencana cadangan memungkinkan kongres itu tetap berjalan.

Hanin Zuabi, mantan anggota parlemen Israel, dan Azzam Tamimi, seorang jurnalis Palestina-Inggris, termasuk di antara sejumlah pembicara terkemuka dalam kongres tersebut.

Pemimpin Barat Khawatir Generasi Muda Memahami 'Kebenaran' Tentang Palestina

Tamimi menyoroti perubahan persepsi global terhadap perlawanan Palestina setelah 7 Oktober 2023, dengan menyebutnya sebagai "perjuangan untuk kebebasan dan martabat melawan ideologi Zionis" ketimbang sekadar sengketa wilayah.

Baca Juga: Israel Kelabakan Digempur Iran, Prancis Siap Kirim Senjata Tambahan Untuk Netanyahu

Ia menjelaskan bahwa para pemimpin di negara-negara Barat khawatir generasi muda akan melihat 'kebenaran' tentang perlawanan Palestina, dan mengatakan: "Mereka takut ketika anak-anak mereka menjabat 10 tahun lagi, mereka akan melihat dunia dengan cara yang berbeda. Anak-anak mereka akan berada di pihak keadilan dan Palestina."

Zuabi menegaskan bahwa tindakan Israel menargetkan semua warga Palestina, bukan hanya kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dan menyatakan bahwa Israel menganggap keberadaan mereka sebagai ancaman.

Meskipun menghadapi tantangan, para penyelenggara kongres melaporkan banyak orang menghadiri acara tersebut, yang menandakan minat internasional terus berlanjut terhadap perjuangan Palestina merdeka. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI