Suara.com - Hamas di Lebanon mengonfirmasi pada Sabtu pagi bahwa seorang komandan senior Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, telah tewas dalam serangan udara Israel yang menyerang kamp pengungsi Beddawi di Lebanon utara.
Menurut seorang koresponden dari Anadolu, serangan itu menargetkan kediaman Saeed Ali, seorang komandan tinggi di Brigade al-Qassam.
Serangan tersebut tidak hanya mengakibatkan kematian Ali, tetapi juga istrinya, Shaimaa Khalil Azzam, serta kedua putri mereka, Zeinab dan Fatima. Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyatakan, "Serangan udara Israel menghantam kediaman Saeed Ali hingga menyebabkan dia dan keluarganya syahid."
Mereka menambahkan, "Para pemimpin Israel akan bertanggung jawab atas keputusan kriminal yang mereka ambil terhadap rakyat kami."
Baca Juga: Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Dimakamkan Sementara di Lokasi Rahasia
Sebelumnya di awal minggu ini, Israel juga membunuh Fatah Sharif, seorang pemimpin Hamas lainnya di Lebanon, melalui serangan udara yang menargetkan rumahnya di kamp Burj al-Shemali di Lebanon selatan.
Sejak konflik antara Hizbullah dan Israel dimulai pada Oktober 2023, Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara terhadap pejabat Hamas dan anggota al-Qassam di Lebanon.
Salah satu serangan paling mencolok terjadi pada 2 Januari 2024, ketika Saleh al-Arouri, wakil pemimpin Hamas, dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak di pinggiran selatan Beirut.
Hizbullah dan Israel terlibat dalam konflik lintas batas sejak Israel mulai menyerang Gaza, yang telah mengakibatkan lebih dari 41.800 orang tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, setelah serangan kelompok Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023.
Menurut otoritas Lebanon, sedikitnya 2.011 orang tewas, lebih dari 9.500 orang terluka, dan 1,2 juta orang lainnya mengungsi. Komunitas internasional telah mengekspresikan kekhawatiran bahwa serangan Israel di Lebanon dapat memperburuk konflik di Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
Baca Juga: Hancur Lebur Kota Beirut Usai Digempur oleh Israel