Suara.com - Bertepatan dengan adanya perayaan HUT ke-79 TNI kemacetan parah terjadi di sekitar Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, pada Sabtu (5/10/2024) siang.
Berdasar pantauan langsung jurnalis Suara.com di lokasi pukul 14.13 WIB, saking parahnya perjalanan menggunakan sepeda motor dari pintu keluar Stasiun Gambir menuju Tugu Tani yang hanya berjarak sekitar 800 meter memakan waktu hingga satu jam.
Kemacetan parah ini salah satunya akibat banyaknya sepeda motor yang parkir sembarangan hingga memakan bahu jalan. Jejaran sepeda motor yang parkir sembarangan itu salah satunya terlihat di sekitar Tugu Tani hingga mengarah ke Cikini.
"Gara-gara banyak yang parkir kendaraan sembarangan ini!," keluh salah satu pengendara sepeda motor yang terjebak macet.
TNI menggelar perayaan HUT ke-79 di Monas, Jakarta Pusat. Perayaan yang menyajikan parade militer, defile alutsista, terjun payung, fly pass, hingga panggung hiburan itu dibuka umum untuk masyarakat.
Nampak masyarakat dari berbagai daerah itu telah hadir di Monas sejak pagi tadi. Akibat kurangnya lahan parkir beberapa dari mereka memilih memarkirkan kendaraan di pinggir jalan.
Di sisi lain beberapa pedagang minuman memanfaatkan kondisi kemacetan yang terjadi. Mereka bersemangat menjajakan air mineral kemasan botol kepada para pengendara yang terjebak macet. Para pengendara sepeda motor yang tak kuat menembus kemacetan di tengah panas terik matahari pun banyak yang memilih menepi untuk sekadar membeli minum.
Kondisi terkait kemacetan parah di sekitar Stasiun Gambir ini juga diungkap musisi Ananda Badudu lewat akun X @anandabadudu. Dalam video yang diunggah terlihat kondisi arus lalu lintas hingga trotoar untuk pejalan kaki terlihat padat alias macet.
"Ini suasana di sekitar KFC Tugu Tani pas HUT TNI, sekitar jam 12-an. Tadi abis naik kereta luar kota turun di Gambir gak ada taksi/gojek sama sekali. Jalan ke luar macet total. Jalan ke Tugu Tani se-chaos ini sampe jalan kaki aja macet," ungkapnya.
Baca Juga: Parkir Liar: Pelanggaran yang Dianggap Remeh tapi Berdampak Besar
Menurut Ananda Badudu bayi dan anak-anak banyak yang ikut terjebak dalam kemacetan.
"Banyak bayi dan bocil ikut desak-desakan. aparat banyak tapi lagi pada sibuk acara gak ada yang atur mobilisasi massa. Semoga bayi-bayi dan bocil di sana selamet gada yang pingsan dan lain-lain," bebernya.