Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa jika terjadi serangan Israel terhadap Iran, fokus utama seharusnya adalah menghancurkan fasilitas nuklir Iran.
Dalam sebuah pertemuan di North Carolina, Trump mengatakan, "Ketika mereka mengajukan pertanyaan itu kepada (Biden), jawabannya seharusnya: 'hancurkan (fasilitas) nuklir terlebih dahulu dan khawatirkan sisanya nanti'," pada Jumat (4/10).
Pejabat Israel berkomitmen untuk membalas setelah Iran meluncurkan beberapa ratus rudal balistik ke Israel sebagai reaksi terhadap pembunuhan sejumlah pemimpin, termasuk Hassan Nasrallah dari Hizbullah, Ismail Haniyeh dari Hamas, dan komandan senior IRGC, Abbas Nilforoushan.
Sementara itu, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengklarifikasi bahwa Iran tidak berniat untuk berperang dengan Israel, tetapi akan menghadapi setiap ancaman dengan tegas.
Baca Juga: Serangan Israel Putuskan Jalur Pelarian di Perbatasan Lebanon-Suriah
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa dia tidak mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai balasan untuk serangan udara Iran yang terjadi awal pekan ini, dengan alasan bahwa tindakan tersebut bisa memicu pembalasan lebih lanjut dan berpotensi menyebabkan perang skala besar di wilayah tersebut.
Mantan duta besar Iran untuk Jerman, SEED Hossein Mousavian, mengatakan kepada Sputnik bahwa jika Israel menyerang fasilitas nuklir Iran, itu akan menjadi kesalahan strategis.
Menurut Mousavian, serangan tersebut dapat mengubah Iran dari "Negara Ambang Nuklir" menjadi "Negara Nuklir". Media juga melaporkan bahwa Amerika Serikat diperkirakan tidak akan terlibat dalam kemungkinan serangan balasan Israel terhadap Iran.