Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DK Jakarta melepas nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia di kawasan Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat (4/10/2024). Pelepasan nyamuk ini dilakukan demi mencegah bertambahnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah itu.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Yudhi Pramono, mengatakan pelepasan nyamuk ber-wolbachia ini merupakan uji coba untuk wilayah Jakarta. Kembangan dipilih karena memiliki angka kasus DBD terbanyak.
"Pada hari ini kita launching implementasi wolbachia untuk Jakarta Barat. Kenapa Jakbar? Karena memang beberapa periode di sini kasus DBD-nya cukup tinggi sehingga kita fokuskan salah satu pilot project atau implementasinya ada di Jakarta Barat," ujar Yudhi kepada wartawan, Jumat (4/10/2024).
Yudhi mengatakan, selain Jakarta Barat, pihaknya juga sudah melakukan kebijakan serupa di empat kota lainnya di Indonesia. Yakni, Bandung, Bontang, Kupang, dan Semarang.
Baca Juga: Polisi Luka Parah Disiram Air Keras saat Bertugas di Kembangan, 10 Terduga Pelaku Ditangkap
Penyebaran dilakukan dengan menempatkan sejumlah ember penuh dengan telur nyamuk ber-wolbachia di rumah-rumah warga.
"Ini akan berlangsung selama beberapa bulan dan kita akan terus pantau. Karena untuk wolbachia ini ada targetnya, paling tidak targetnya minimal 60 persen telur itu jadi. Sehingga diharapkan itu nanti memberikan dampak upaya penurunan kasus DBD di Jakbar," jelasnya.
Di samping itu, Yudhi meminta warga Kembangan tetap menjaga gerakan menguras, menutup, dan mengubur (3M) untuk memberantas sarang nyamuk aedes aegypti.
"Jadi nggak hanya bisa kita hanya satu upaya saja, tetapi tetep kita berharap pemberantasan sarang nyamuk 3M plus itu tetap dilaksanakan. Sehingga inshaa Allah kasus dengue ini akan turun khususnya di Jakbar," pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan pihaknya akan meletakkan 1.474 ember telur nyamuk ber-wolbachia di sejumlah rumah warga. Tiap ember diperkirakan berisi ratusan telur nyamuk.
Baca Juga: Nekat Siram 2 Polisi Pakai Air Keras, 3 Pelaku Tawuran di Kembangan Jakbar Akhirnya Dibekuk
"Jadi memang sudah di-mapping, dipetakan, ditentukan luas berapa meter. Ada ember, luas 50x50 meter persegi. Jadi, setiap 50x50 meter persegi pasti diletakkan satu ember," ujar Ani kepada wartawan, Kamis (26/9/2024).
Tiap ember bakal dipantau oleh 800 warga yang menjadi orang tua asuh. Mereka ditugaskan untuk memastikan telur menetas dan menjadi nyamuk dewasa.
Penjagaan penyebaran nyamuk wolbachia ini juga didampingi oleh Jajaran Dinkes DKI serta kader jumantik.
"Orang tua asuh ini sangat penting untuk menjaga, supaya ember ini, sampai dengan 2 minggu sebelum rilis, dia aman. Sehingga, pas dirilis masih dalam keadaan baik, enggak kebuang isinya. Itu saja sebetulnya tugasnya," ucap Ani.