Jadi Dosen Tamu di Tashkent, Menparekraf Tekankan Pentingnya Pariwisata Berkelanjutan

Jum'at, 04 Oktober 2024 | 11:25 WIB
Jadi Dosen Tamu di Tashkent, Menparekraf Tekankan Pentingnya Pariwisata Berkelanjutan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menjadi dosen tamu dalam “Seminar with Westminster International University of Tashkent” di Uzbekistan. (Dok: Kemenparekraf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menjadi dosen tamu dalam “Seminar with Westminster International University of Tashkent” di Uzbekistan.

Pada kesempatan tersebut, Sandiaga menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan yang disebutnya sebagai masa depan sektor pariwisata.

Pariwisata berkelanjutan mengusung konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang, baik terhadap sosial, budaya, maupun bagi ekonomi dan lingkungan.

“Kita membahas masa depan industri pariwisata yang terutama berputar di sekitar pembangunan berkelanjutan dan menjajaki bagaimana kita dapat meningkatkan pertumbuhannya,” kata Sandiaga di Westminster International University of Tashkent, Uzbekistan, Rabu (2/10/2024).

Baca Juga: Ada Perbedaan Nama Dosen Pembimbing di Skripsi Jokowi, Warganet: Masa Dospem Sendiri Lupa?

Ia menjelaskan, Kemenparekraf/Baparekraf menghadirkan berbagai program atau kebijakan yang mendorong terwujudnya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Di antaranya adalah pengurangan emisi karbon, pelestarian sumber daya alam, budaya, serta tradisi lokal.

Sandiaga mengungkapkan, Indonesia mendukung penandatanganan Deklarasi Glasgow pada 2022. Ini menjadi salah satu bukti komitmen Pemerintah Indonesia dalam menyelaraskan kebijakan pariwisata dengan tujuan aksi iklim.

“Ini menandakan urgensi untuk mempercepat aksi iklim dalam pariwisata untuk mendukung tujuan global untuk mengurangi separuh emisi pada tahun 2030 dan zero emisi sebelum tahun 2050,” katanya. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menjadi dosen tamu dalam “Seminar with Westminster International University of Tashkent” di Uzbekistan. (Dok: Kemenparekraf)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menjadi dosen tamu dalam “Seminar with Westminster International University of Tashkent” di Uzbekistan. (Dok: Kemenparekraf)

Kemenparekraf pun memiliki program Carbon Footprint Calculator (CFPC) yang merupakan upaya dalam melakukan pengimbangan nilai emisi yang telah dihasilkan, dengan menyerap jejak karbon demi membantu mencegah dampak buruknya pada iklim.

“Kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif harus intended, bahwa isu-isu lingkungan ini menjadi isu utama kita, sehingga ini dapat meningkatkan nilai reputasi dan kepercayaan publik pada sektor pariwisata, serta menguatkan gerakan pariwista ramah iklim,” kata Sandiaga.

Baca Juga: Dongkrak Industri Pariwisata RI, DIATF Kembali Digelar

Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf juga telah mengimplementasikan program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dalam empat tahun terakhir. Ekosistem yang terbentuk pun dinilai semakin baik dan telah fokus pada nilai-nilai keberlanjutan. 

Selain itu, dia juga sedang mempersiapkan Indonesia Quality Tourism Fund, agar memperkuat sektor pariwisata Indonesia, dengan menyediakan pendanaan untuk proyek-proyek yang berkelanjutan lingkungan dan memiliki potensi tinggi untuk menarik wisatawan serta mendorong pertumbuhan ekonomi di lingkungan destinasi pariwisata.

“Dana tersebut akan disiapkan untuk disalurkan pada tahun 2025 dengan total 131 juta dolar AS atau sekitar Rp2 triliun pada tahun pertama. Dana ini diarahkan untuk penyelenggaraan event berskala besar yang berkelanjutan lingkungan, juga bermanfaat secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat lokal di destinasi pariwisata,” kata Sandiaga. 

Sandiaga menyampaikan, dalam melaksanakan program pariwisata yang berkelanjutan ini, fondasi dasar yang dilakukan Pemerintah Indonesia adalah mengembangkan regulasi untuk membangun kerangka kerja yang mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan. 

“Saya juga selalu menekankan pentingnya tiga nilai utama, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam semua program Kementerian kami,” kata Sandiaga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI