1,2 Juta Warga Lebanon Mengungsi, AS Tetap Dukung Serangan Israel

Bella Suara.Com
Jum'at, 04 Oktober 2024 | 11:04 WIB
1,2 Juta Warga Lebanon Mengungsi, AS Tetap Dukung Serangan Israel
Pasukan Israel siapkan invasi darat ke Lebanon. Tank pasukan Israel terlihat di daerah dekat perbatasan utara Israel dengan Lebanon pada Kamis (27/9/2024). ANTARA FOTO/Ayal Margolin/Xinhua/Spt.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat menganggap serangan darat dan udara Israel terhadap kelompok Hezbollah di Lebanon masih sesuai untuk saat ini, demikian disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, pada Kamis.

Meski ada pengakuan akan risiko meluasnya operasi ini, AS tetap mendukung langkah Israel dalam menghadapi ancaman di Lebanon selatan.

Israel melancarkan operasi darat pada Selasa setelah dua minggu serangan udara intensif dalam konflik yang semakin memanas.

Konflik ini telah melibatkan Iran dan berpotensi menarik keterlibatan AS secara lebih mendalam.

Dalam pernyataan resmi, Miller menekankan bahwa konflik seperti ini bersifat dinamis dan tidak terduga.

Oleh karena itu, sulit memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan Israel untuk mencapai tujuannya, yaitu membersihkan infrastruktur Hezbollah di Lebanon selatan.

“Kami memang menginginkan adanya gencatan senjata dan resolusi diplomatik. Namun, saat ini kami melihat langkah Israel untuk membawa teroris ke pengadilan adalah tindakan yang tepat,” ujar Miller dalam konferensi pers.

Meski begitu, Washington telah berulang kali memperingatkan Israel agar tidak meningkatkan konflik. Usulan gencatan senjata selama tiga minggu yang diajukan AS dan negara lain pekan lalu, dengan cepat ditolak oleh Israel yang memilih untuk memperkuat operasinya.

Menurut otoritas Lebanon, lebih dari 1,2 juta warga telah mengungsi akibat serangan Israel, dan hampir 2.000 orang tewas sejak dimulainya serangan pada tahun lalu.

Baca Juga: Demi Sekutu, Biden Didesak Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

Sebagian besar korban tewas terjadi dalam dua minggu terakhir. Meski demikian, AS terus memberikan dukungan persenjataan kepada Israel, meski ketegangan terkait konflik Israel-Palestina, terutama setelah serangan Hamas pada Oktober 2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI