Demi Sekutu, Biden Didesak Percepat Pengiriman Senjata ke Israel

Bella Suara.Com
Jum'at, 04 Oktober 2024 | 10:59 WIB
Demi Sekutu, Biden Didesak Percepat Pengiriman Senjata ke Israel
Arsip - Amerika Serikat akan menyerahkan sistem rudal Himars ke Ukraina, demi melawan invasi Rusia. Foto: Sistem roket Himars ditembakkan dalam latihan tempur bertajuk African Lion di Grier Labouihi, Maroko pada 9 Juni 2021. [AFP/Fadel Senna]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Michael McCaul, mendesak Presiden Joe Biden untuk mempercepat pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom seberat 2.000 pon (907 kg) yang telah tertunda selama beberapa bulan akibat kekhawatiran terkait hak asasi manusia.

“Saya mendesak Anda untuk bertindak hari ini untuk memastikan semua pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom 2.000 pon, dipercepat demi mendukung sekutu kita,” tulis McCaul dalam surat yang dikirim kepada Biden, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Kamis (3/10).

Sebagai Ketua Komite Urusan Luar Negeri, McCaul mengawasi seluruh penjualan senjata asing utama dari AS. Dalam surat tersebut, ia mengungkapkan adanya lebih dari 10 penjualan senjata lain ke Israel yang menunggu persetujuan akhir selama lebih dari empat bulan. McCaul meminta agar semua pengiriman tersebut segera disetujui.

Desakan ini muncul di tengah kekhawatiran global bahwa konflik di Timur Tengah dapat berkembang menjadi perang yang lebih luas. Hal ini mendorong banyak pihak di Washington untuk mendesak pemerintahan Biden agar memberikan bantuan lebih lanjut kepada Israel.

Baca Juga: Iran Kecam PBB: Bisu Saat Israel Menyerang, Tak Kunjung Berikan Hukuman

Israel, yang telah berperang dengan Hamas di Gaza selama hampir setahun, kini juga melancarkan serangan ke Lebanon selatan, menargetkan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran. Setelah serangan udara intensif selama dua minggu, ketegangan meningkat menyusul serangan rudal balistik dari Iran ke Israel pada Selasa (1/10).

Seruan ini juga terkait dengan keputusan Biden sebelumnya yang menunda pengiriman bom 2.000 pon ke Israel, karena kekhawatiran atas dampak penggunaannya di wilayah padat penduduk, seperti Gaza. Satu bom dengan berat tersebut dapat menembus beton tebal dan logam, serta menciptakan ledakan dengan radius yang luas.

“Kita semua berharap Israel tidak memerlukan bom sebesar ini, tetapi secara operasional bom ini sangat dibutuhkan. Musuh-musuh Israel, seperti Hamas dan Hizbullah, sengaja menggunakan bunker bawah tanah yang dalam dan terowongan tersembunyi,” kata McCaul.

Ia menambahkan bahwa senjata-senjata ini sudah siap dikirim dan meminta agar prosesnya segera dilanjutkan.

Hingga berita ini diturunkan, Gedung Putih belum memberikan komentar resmi terkait permintaan McCaul tersebut.

Baca Juga: Harga Minyak Melonjak Setelah Biden Bahas Kemungkinan Serangan Israel Terhadap Fasilitas Minyak Iran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI