Ketua Komite DPR AS Desak Biden Percepat Pengiriman Bom ke Israel, Beratnya Mencapai 900 Kg

Bella Suara.Com
Jum'at, 04 Oktober 2024 | 10:19 WIB
Ketua Komite DPR AS Desak Biden Percepat Pengiriman Bom ke Israel, Beratnya Mencapai 900 Kg
Ilustrasi bom (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul, mendesak Presiden Joe Biden untuk segera mempercepat pengiriman senjata ke Israel.

Dalam surat yang dikirim pada Kamis (3/10), McCaul meminta agar pengiriman bom seberat 2.000 pon (907 kg), yang telah ditahan selama beberapa bulan karena masalah hak asasi manusia, segera dilanjutkan. Permintaan ini muncul di tengah kekhawatiran meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah.

"Saya mendesak Anda untuk bertindak hari ini guna memastikan semua pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom seberat 2.000 pon, dipercepat untuk mendukung sekutu kita," tulis McCaul dalam surat tersebut.

Pesawat B-1 Lancer AU Amerika Serikat sedang menjatuhkan bom tandan/file (en.wikipedia.org)
Pesawat B-1 Lancer AU Amerika Serikat sedang menjatuhkan bom tandan/file (en.wikipedia.org)

McCaul, yang berwenang meninjau penjualan senjata asing utama AS, menyebut ada lebih dari 10 penjualan senjata lain yang telah tertunda lebih dari empat bulan. Ia mendesak agar penjualan tersebut segera mendapatkan persetujuan akhir.

Baca Juga: Citra Satelit Ungkap Kerusakan Pangkalan Udara Israel Akibat Serangan Iran, Hanggar Hingga Pesawat Hancur

Namun, hingga kini, Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas permintaan ini.

Surat tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan global mengenai potensi perang yang lebih luas di Timur Tengah. Seruan agar pemerintahan Biden memberikan bantuan tambahan kepada Israel semakin gencar, mengingat negara tersebut tengah berhadapan dengan Hamas di Gaza serta Hizbullah di Lebanon selatan.

Israel, yang telah berperang melawan Hamas selama hampir satu tahun, juga terlibat dalam serangkaian serangan udara intensif di Lebanon selatan, menyasar kelompok militan yang didukung Iran, Hizbullah.

Pada hari Selasa, Iran dilaporkan menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel, yang kemudian berjanji akan membalas serangan tersebut.

Partai Republik AS, termasuk McCaul, telah lama mendesak Biden untuk membatalkan keputusan yang menghentikan pengiriman bom seberat 2.000 pon ke Israel. Mereka berargumen bahwa meski bom ini memiliki dampak besar, senjata tersebut diperlukan untuk menghadapi musuh-musuh Israel yang menggunakan bunker dan terowongan bawah tanah sebagai pertahanan.

Baca Juga: Israel Gempur Markas Intelijen Hizbullah di Beirut, Ketegangan Meningkat di Perbatasan

"Kita semua berharap Israel tidak perlu menggunakan bom yang lebih besar ini, tetapi secara operasional senjata-senjata ini diperlukan," tulis McCaul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI