Lima Finalis Pitching Media Inovation Ideas Paparkan Inovasi di Hadapan Ratusan Media Lokal

Hairul Alwan Suara.Com
Kamis, 03 Oktober 2024 | 17:17 WIB
Lima Finalis Pitching Media Inovation Ideas Paparkan Inovasi di Hadapan Ratusan Media Lokal
Founder Ekuatoriual.com, Nora Arifin yang merupakan finalis Pitching Media Inovation Ideas memaparkan inovasi di Local Media Summit 2024, Kamis (3/10/2024). [Hairul Alwan/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak lima media lokal memaparkan inovasi yang diterapkan di media mereka pada hari kedua Local Media Summit 2024, Kamis (3/10/2024). Lima media tersebut merupakan hasil seleksi dari 50 media lokal yang mengikuti Pitching Media Inovation Ideas.

Kelima media yang memparkan inovasi pada Local Media Summit 2024 yakni, Pantura Post dengan inovasi konten berabahasa Ngapak, Kutub.co dengan inovasi Enpower Lab, ekuatorial dengan inovasi Ekotalk atau obrlan soal lingkungan, bincang perempuan dengan inovasi Gen Chronicles #voiceltout, serta ID Baru dengan inovasi Bioskop Warga.

Diketahui, Local Media Summit 2024 diinisiasi oleh Suara.com dan International Media Support (IMS) dengan disupport berbagai pihak seperti, BRI, PLN, Pinterest, BCA, Indosat, Shopee, Cloudhost, Astra dan berbagai pihak lainnya.

Perwakilan kutub.co, Puput mengatakan, medianya fokus pada berita perempuan dengan rentang usia 17-24 tahun dangan base di bandung. "Kita fokus pada kesehatan mental, reproduksi dan isu perempuan yang lain," katanya saat memaparkan inovasi yang dibuat di kutub.co pada Kamis (3/10/2024).

Baca Juga: Arkka Dhiratara Ungkap Pentingnya Data dalam Penerapan AI

"Kita punya tantangan peningkatan engegment, mempertahnkan perempuan muda sangat sulit. Meski banyak perempuan muda, banyaknya sumber inovasi membuat sulit mereka bertahan di kutub.co," imbuhnya.

Puput juga membuat EmpowerLab yang menjadi sarana komunikasi antara perempuan muda yang merupakan pembaca dan konten kreator yang berkontribusi membuat konten di kutub.co.

"Dengan Kutub EnpowerLab ini audiense perempuan muda tidak hanya jadi konsumen, tapi berperan aktif juga untuk membuat konten, jangkauan konten juga akan lebih luas, ekspansi audience juga lebih besar," ungkapnya.

Enpowerlab juga memecahkan masalah engegment dan keatifitas serta keberlanjutan bisnis
model bagi hasil dan kemitraan dari brand membuat kutub.co memperoleh pendapatan.

Perwakilan Pantura post, Irsyam Fais mengakui dirinya merupakan pendatang baru di Local Media Summit yang hadir dengan konten andalan berbahasa Ngapak.

Baca Juga: AI Bukan Pengganti, Tapi Partner Kreatif untuk Media Kecil, Kata Esther Irawati

Irsyam juga menjelaskan alasan di balik konten unggulannya yang berbahasa ngapak Tegal. Menurutnya, kurangnya wadah berbahasa lokal di media massa terutama online.

"Konten berbahasa Ngpak ini juga merupakan pembeda, Panturapost.com ingin menjadi pembeda dari media online lokal lainnya. Kami juga berkolaborasi menggandeng sastrawan lokal untuk mentranslate ke bahasa ngapak," paparnya.

Beberapa konten berbahasa Ngapak di media Panturapost.com di antaranya Rubrik Moci yang sejatinya merupakan tradisi berkumpul minum teh, rubrik tersebut berisi cerpen berbahasa lokal.

Ada juga rubrik Warta ngapakyang merupakan konten berita yang sudah tayangdi terjemahkan ke bahasa ngapak serta kamus bahasa tegalan.

Sementara, Founder Bincang Perempuan Betty Herlina mengungkapkan, Bincang perempuan menyasar pembaca perempuan berusia 18-24 berbasis di Bengkulu.

"Alhamdulillah banyak pihak yang membantu, Untuk medsos kami sejauh ini sudah sesuai target perempuan usia 18-24. Namun untuk pembaca web kita didominasi oleh pembaca dari Jakarta, sedangkan kita mau perempuan bengkulu bisa membaca portel kami sesuai target," paparnya.

Ia juga memaparkan terdapat 20-30 persen pembaca laki-laki yang membaca artikel-artikel seputar perempuan. Untuk memaksimalkan pembaca Bincang Perempuan, pihaknya akan mengadakan pertemuan sebulan sekali untuk berbincang soal permasalah perempuan dan menyelesaikannya bersama-sama.

"Ternyata banyak perempuan tidak punya teman untuk cerita. Kita akan membuat sharing, kita buat chalange, berani speak up tentang mereka dengan #bincangperempuan," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama Founder Ekuatoriual.com, Nora arifin mengungkapkan, Ekuatorial adalah media berbasis lingkunganyang berada di Jakarta.

"Kita lebih banyak membahas soal isu lingkunga di Jakarta. Ini adalah kolaborasi, krisis lingkungan adalah masalah global. maka penting melibatkan masyarkat, jangan ada kesenjangan informasi," paparnya.

Nora mengungkapkan, Ekuatorial juga membuat inovasi #ekotalk yang merupakan live mingguan dengan beragam narasumber dan topik dengan audience dan stake holder.

"Kami membawa isu lingkungan hingga ke layar gawai mereka. Karena saat ini informasi ada di gawai kita sendiri," ujarnya..

Kata dia, setiap live audiencenya akan mengarah ke lokasi isu pada hari itu. Enggament akan mengarah lokasi tersebut, isu lingkungan sangat penting karena selagi bernafas akan peduli akan isu lingkungan itu sendiri.

"Ekotalk menjadi katalisator perubahan nyata dalam mengatasi masalah lingkungan. #Ekotalk kecil itu bukan ukuran. tapi hal sederhana yang memberi dampak dalam melayani audience untuk terus merawat bumi dan lingkungan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI