A. T. Mahmud Singkatan dari Apa? Maestro Lagu Anak Nasional yang Jadi Google Doodle

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 03 Oktober 2024 | 12:10 WIB
A. T. Mahmud Singkatan dari Apa? Maestro Lagu Anak Nasional yang Jadi Google Doodle
Google Doodle tampilkan sosok A.T. Mahmud (Google)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, Kamis (3/10/2024), Google Doodle menampilkan ilustrasi A.T. Mahmud, pencipta lagu anak-anak yang legendaris. Lantas, A.T. Mahmud singkatan dari apa?

A.T. Mahmud ditampilkan di Google Doodle untuk mengenang sekaligus memperingati ulang tahunnya yang ke-94. Ia selama ini dikenal luas karena karyanya yang tak lekang oleh waktu. Ilustrasi Doodle tersebut terinspirasi dari lagu ciptaannya yang bertajuk "Ambilkan Bulan".

Lalu, seperti apa profil A.T. Mahmud dan sejarahnya dalam menciptakan karya-karya populer? Simak ulasannya berikut ini.

Profil A.T. Mahmud

A.T. Mahmud lahir di Kampung 5 Ulu Kedukan Anyar, Palembang. Meski ulang tahunnya dirayakan oleh Google Doodle hari ini, sebenarnya ia lahir pada 3 Februari 1930.

Baca Juga: Sejarah Popcorn sampai Dirayakan Jadi Google Doodle Gara-gara Mesin Pembuat yang Terbesar

A.T. Mahmud merupakan anak kelima dari pasangan Masayu Aisyah dan Masagus Mahmud. A.T. Mahmud memiliki nama asli Masagus Abdullah Mahmoed, dengan panggilan akrab Dola.

Di rumah, kampung, maupun sekolah, ia sering dipanggil Totong, sehingga nama Totong Machmud tercantum di ijazah SMP-nya. Menurut cerita ibunya, ketika masih bayi, ada tetangga dari keluarga Sunda yang sering menggendong A.T. Mahmud dan menimangnya sambil mengucapkan kata-kata seperti "...tong! ...otong!"

Sang ibu mendengar suara itu sebagai "totong", dan sejak saat itu ia mulai memanggil anaknya dengan nama "Totong". Sejak saat itu, nama lengkapnya kemudian menjadi Abdullah Totong Mahmud dan disingkat A.T. Mahmud.

Tertarik pada Dunia Musik Sejak Kecil

Ketertarikan A.T. Mahmud pada musik sudah muncul sejak kecil. Ia bersekolah di Sekolah Rakyat ketika tinggal di 9 Ilir. Setahun kemudian, pada usia 7 tahun, ia dipindahkan ke Hollandsch-Inlandsche School (HIS) 24 Ilir.

Salah satu kenangan yang berkesan baginya adalah pelajaran musik dari guru HIS, khususnya cara membaca notasi angka.

Baca Juga: Peringati Mesin Popcorn Terbesar, Google Doodle Tampilkan Game Menarik

Guru tersebut mengajarkan dengan metode yang menarik, memperkenalkan nada dari do rendah hingga do tinggi menggunakan kata-kata seperti "do-dol-ga-rut-e-nak-ni-an". Kemudian, urutan nada dinyanyikan secara terbalik, dari nada tinggi ke rendah dengan kata-kata kocak "e-nak-ni-an-do-dol-ga-rut".

Setelah menguasai urutan nada naik turun dengan baik melalui latihan kata-kata, guru menggantinya dengan notasi. Latihan lanjut diberikan untuk membaca notasi angka, termasuk menyanyikan interval nada, bentuk, dan nilai not.

Setelah itu, murid-murid belajar lagu baru secara lengkap. Metode ini membuat proses belajar musik menjadi sangat menyenangkan.

Sejarah A.T. Mahmud Menciptakan Lagu Anak-anak

Pada awal tahun 1962, A.T. Mahmud diberangkatkan ke University of Sydney, Australia, melalui beasiswa Colombo Plan untuk mengikuti program selama setahun dalam bidang Pengajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing.

Pada Januari 1963, ia melanjutkan studinya di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jakarta. Namun, di tahun yang sama, ia dipindahtugaskan ke Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak (SGTK) di Jakarta Selatan.

Di SGTK, Mahmud menemukan lingkungan yang mendukung bakat musiknya, terutama dalam menciptakan lagu anak-anak. Ia kemudian memutuskan untuk berhenti dari kuliah bahasa Inggris di FKIP dan lebih fokus pada musik.

Di SGTK, banyak hal yang menginspirasi Mahmud untuk menekuni musik, salah satunya kepala sekolah dan guru Seni Musik yang pandai bermain piano. Para siswa pun sering memintanya menciptakan lagu-lagu bertema tertentu untuk kegiatan mengajar mereka.

Lagu-lagu yang ia ciptakan dipraktikkan oleh anak-anak TK dan diterima dengan baik, yang membuatnya semakin semangat menciptakan lagu-lagu baru.

Saat di rumah, Mahmud sering menciptakan lagu anak-anak sambil memainkan gitar. Ia menyadari bahwa lagu anak-anak berbeda dengan lagu dewasa, karena perlu mencerminkan dunia, perasaan, dan cara berpikir anak-anak. Ia belajar dari lagu-lagu ciptaan Ibu Sud, Pak Dal, dan pencipta lagu anak-anak lainnya.

Sepanjang hidupnya, AT Mahmud telah menciptakan lebih dari 800 lagu anak-anak. Beberapa karyanya yang paling terkenal meliputi "Pelangi", "Ambilkan Bulan", "Anak Gembala", "Bintang Kejora", "Cicak di Dinding", "Libur Tlah Tiba", "Kereta Apiku", "Amelia", "Mendaki Gunung", dan "Paman Datang".

Demikianlah ulasan mengenai profil A.T. Mahmud yang hari ini diperingati ulang tahunnya oleh Google Doodle. Semoga bermanfaat.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI