Selain itu, Marzuki juga menambahkan bahwa tahun 2025 adalah momentum untuk kembali menyempurnakan pohon kinerja untuk dijadikan sebagai acuan penyusunan dokumen perencanaan, karena pada tahun 2025 seluruh pemerintah daerah akan menyusun dokumen perencanaan jangka menengah.
Ia menerangkan, Pohon Kinerja yang menjadi perhatian Tim Evaluator sebenarnya adalah alat bantu untuk menyusun kerangka kebijakan sehingga Program dan Kegiatan dapat terlaksana dengan tepat sasaran. Masih kata Zaki, hasil dari akurasi kebijakan ini salah satunya dapat dilihat dari tingkat kemiskinan dan IPM kota metro yang berada diatas angka nasional.
Angka IPM Kota Metro pada 2023 telah mencapai 79,85, sedangkan nasional masih berada pada angka masing-masing 74,39. Sedangkan tingkat kemiskinan Kota Metro sebesar 7,28% sedangkan Nasional masih mencapai 9,36%.