7 Hal yang Perlu Diketahui tentang Serangan Iran ke Israel, Saling Ancam untuk Membalas

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 02 Oktober 2024 | 17:19 WIB
7 Hal yang Perlu Diketahui tentang Serangan Iran ke Israel, Saling Ancam untuk Membalas
Bendera Israel dan Iran [Foto: Dok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Iran meluncurkan serangan 180 rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10) malam. Manuver ini dilakukan oleh Iran setelah Israel menyerang Palestina dan Lebanon.

Di sisi lain, Israel terus gencar menumpas kelompok milisi yang didukung Iran, yaitu Hizbullah dan Hamas.

Serangan ini menuai pro kontra, ada yang mengecam dan ada pula yang mendukung. Walau demikian, Israel mengklaim mampu menangkal sebagian besar serangan dengan bantuan Amerika Serikat.

1. Aksi balasan dan solidaritas untuk Palestina dan Lebanon

Baca Juga: Israel Kembali Serang Beirut Selatan, Operasi Ugal-ugalan Tewaskan 55 Orang

Ketegangan antara Teheran dan Tel Aviv semakin meningkat setelah pembunuhan Haniyeh di Teheran pada akhir Juli. Iran menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab dan berkomitmen untuk memberikan respons yang kuat.

Pembunuhan Nasrallah, sekutu penting Iran, dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, disusul oleh kecaman keras dari pemimpin-pemimpin tinggi Iran.

2. Warga Israel diberi peringatan

Beberapa saat menjelang serangan tersebut, warga Israel mendapat pemberitahuan agar mereka segera mengamankan diri. Pesan itu merupakan "instruksi penyelamatan nyawa".

“Anda harus segera memasuki area yang dilindungi dan tetap di sana sampai pemberitahuan lebih lanjut,” bunyi pesan yang dikirim oleh Komando Front Dalam Negeri Pasukan Pertahanan Israel itu.

Baca Juga: Hujan Rudal Iran ke Israel, Pezeshkian: Ini Baru Sebagian Kecil Kekuatan Kami!

3. Rudal Iran berhasil tembus Iron Dome

Tak lama setelah serangan tersebut, sejumlah video beredar di media sosial.  Beberapa di antaranya menunjukkan kerusakan akibat rudal di beberapa lokasi, termasuk cekungan besar di tanah dekat Tel Aviv.

Pihak pertahanan sipil Palestina di kota Yeriko, Tepi Barat yang diduduki, menyebut seorang pria di sana tewas saat terjadi serangan rudal Iran.

4. Amerika Serikat kerahkan militernya

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah memerintahkan militer AS untuk menembak jatuh rudal balistik Iran yang ditujukan kepada Israel, sebagaimana diumumkan oleh Gedung Putih pada Selasa (1/10) setelah serangan rudal dari Iran diluncurkan ke arah Israel.

Menurut pernyataan dari Gedung Putih, Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris memantau serangan Iran terhadap Israel dari Ruang Situasi di Gedung Putih dan menerima pembaruan secara berkala dari tim keamanan nasional mereka.

"Diberitakan bahwa Presiden Biden telah mengarahkan militer AS untuk membantu melindungi Israel dari serangan Iran dan untuk menembak jatuh rudal yang menargetkan negara tersebut," tambah pernyataan itu.

5. Israel akan membalas

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi serangan rudal besar-besaran oleh Iran dengan menyebutnya sebagai "kesalahan besar" dan berjanji akan membuat Teheran membayar atas tindakan tersebut.

"Iran membuat kesalahan besar malam ini dan akan membayarnya," tegas Netanyahu hanya beberapa jam setelah serangan itu terjadi.

"Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerang mereka." lanjutnya.

Pernyataan Netanyahu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, setelah serangkaian serangan rudal Iran yang menargetkan Israel, yang dikabarkan menimbulkan sejumlah kerusakan.

6. Iran akan lebih kejam jika Israel membalas

Kepala Staf Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, pada hari Rabu mengancam akan menyerang infrastruktur di seluruh Israel jika wilayah Iran diserang. Ancaman ini muncul setelah Iran menembakkan sekitar 200 rudal ke arah Israel, serangan yang dijawab oleh Israel dengan janji akan membuat Tehran "membayar" atas tindakannya.

Bagheri menegaskan bahwa serangan rudal tersebut akan diulangi dengan skala lebih besar jika terjadi eskalasi.

“Serangan ini akan diulang dengan intensitas yang lebih besar, dan seluruh infrastruktur rezim akan menjadi target,” katanya dalam siaran televisi nasional.

7. Presiden Iran peringatkan Netanyahu

Masoud Pezeshkian yang merupakan Presiden Iran menegaskan bahwa setelah serangan rudal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) ke wilayah pendudukan, Netanyahu seharusnya menyadari bahwa Iran bukan negara yang agresif, tetapi tetap berkomitmen untuk menghadapi setiap ancaman dengan tegas.

“Dengan mempertimbangkan hak yang sah dan bertujuan untuk menciptakan perdamaian serta keamanan bagi Iran dan kawasan, kami telah memberikan respons yang kuat terhadap agresi rezim Zionis,” tulis Pezeshkian di akun X-nya.

“Langkah ini diambil untuk melindungi kepentingan dan warga negara Iran,” tuturnya.

Presiden Iran menjelaskan bahwa Netanyahu perlu memahami bahwa Iran bukanlah entitas yang memicu perang, meskipun tetap siap melawan setiap ancaman yang muncul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI