Content Creator Bukan Saingan Media, Pakar Sarankan untuk Kolaborasi

Rabu, 02 Oktober 2024 | 16:54 WIB
Content Creator Bukan Saingan Media, Pakar Sarankan untuk Kolaborasi
Ilustrasi Content Creator. (pixabay.com/Lukas Bieri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembuat konten di media sosial atau disebut juga content creator diprediksi akan semakin banyak bermunculan di Indonesia hingga lima tahun ke depan. Kondisi tersebut tak lepas dari penggunaan internet yang kian masif.

Tak jarang para content creator itu justru menjadi sumber informasi bagi publik ketika sedang mencari kabar terkini tentang sesuatu.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P31) Janoe Arijanto M mengatakan kebiasaan publik dalam mencari informasi kini telah berubah.

Dari sebelumnya sering mencari informasi lewat mesin pencarian Google, kekinian justru lebih gemar eksplorasi melalui konten video pendek di media sosial.

Baca Juga: Local Media Summit 2024 Resmi Digelar, Bahas Strategi Bertahan di Era Digital

"Sebagian besar Gen Z dan young millennials yang dahulunya menggunakan searching pada platform utama di Google, kemudian mereka mencoba untuk masuk atau terbiasa dengan searching social," kata Janoe dalam paparan diskusi Media Market and Beyond pada acara Local Media Summit (LMS) 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Janoe menambahkan, keberadaan content creator bukan menjadi ancaman bagi media massa untuk menjadi acuan informasi bagi publik. Dia menyarankan, pelaku media dan content creator justru bisa saling berkolaborasi.

Janoe menyebutkan bahwa content creator dan influencer termasuk sebagai user generated content.

"Sebenarnya kawan-kawan yang berada di siber local media ataupun kawan-kawan yang berada di mixed media setidaknya memanfaatkan user generated content yang berasal dari kawan-kawan content creator, tidak harus kemudian menangkap mereka sebagai sebuah kompetitor, tapi memposisikan mereka sebagai sebuah channel," tuturnya.

Hal tersebut karena melihat peluang content creator yang akan semakin bertumbuh sampai tahun 2029 mendatang.

Baca Juga: Wanti-wanti Jurnalis soal Dampak Penggunaan AI, Begini Kata Dewan Pers

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI