Hasil Riset Sebut Pemberitaan di Indonesia Didominasi Politik dan Hiburan, Kenapa?

Rabu, 02 Oktober 2024 | 16:15 WIB
Hasil Riset Sebut Pemberitaan di Indonesia Didominasi Politik dan Hiburan, Kenapa?
Pembicara dan peserta Local Media Summit (LMS) 2024 foto bersama di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (2/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemberitaan di media massa di Indonesia rupanya didominasi dengan isu politik dan hiburan. Hal tersebut berdasarkan temuan dari riset yang dilakukan para peneliti dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bekerja sama dengan Dewan Pers Republik Indonesia. 

Salah satu peneliti UMN, Ignatius Haryanto menyampaikan bahwa secara umum ada 10 topik yang biasa diangkat oleh media. Dua topik teratas berupa isu politik dan hiburan. 

"Politik dan hiburan menempatkan urutan pertama sebagai fokus atau jenis berita yang paling umum," kata Ignatius dalam paparan diskusi Media Market and Beyond pada acara Local Media Summit (LMS) 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Menurut Ignatius, politik memang topik yang sulit dihindari oleh perusahaan pers. Di samping politik erat berkaitan langsung dengan kepentingan publik, tapi juga berkaitan langsung dengan kepentingan-kepentingan politis dari para pemilik perusahaan pers. 

Baca Juga: Blak-blakan! Ngaku Tak Pernah Benci Jokowi Meski Kerap Dikritik, Rocky Gerung Bilang Begini

Pemimpin Redaksi Suara.com Suwarjono, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, Head of Cooperation EU Delegation to Indonesia & Brunei Darussalam, Thibaut Portevin, dan Country Manager International Media Support (IMS) Eva Damayanti foto bersama pada acara Local Media Summit (LMS) 2024 di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (2/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pemimpin Redaksi Suara.com Suwarjono, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, Head of Cooperation EU Delegation to Indonesia & Brunei Darussalam, Thibaut Portevin, dan Country Manager International Media Support (IMS) Eva Damayanti foto bersama pada acara Local Media Summit (LMS) 2024 di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (2/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Kemudian, berita hiburan yang juga 'laku' dikonsumsi masyarakat menunjukan gambaran sikap publik terkait dengan situasi politik di Indonesia. 

"Walau info politik dirasa penting, tapi berita politik juga dirasa sulit dipahami," imbuh Ignatius.

Pemahaman seperti itu utamnya terjadi pada kelompok usia muda seperti Gen Z yang menjadi sasaran utama konsumen dari perusahaan pers.

"Gen Z kebanyakan memandang politik sebagai hal negatif, yang kontroversial. Hal itu menunjuk pada ketegangan mereka untuk membahas politik secara vokal," ujarnya.

Survei tersebut dilakukan oleh UMN pada Oktober 2023 hingga Maret 2024 berdasarkan hasil wawancara dengan 100 pimpinan perusahaan pers di Indonesia.

Baca Juga: Dilabeli G30 S, Habis Rizieq Cs Gugat Jokowi ke PN Jakpus, Begini Isi Gugatannya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI