Sejarah Perang Hizbullah dan Israel, Akar Konflik Bermula 76 Tahun Lalu

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Rabu, 02 Oktober 2024 | 16:09 WIB
Sejarah Perang Hizbullah dan Israel, Akar Konflik Bermula 76 Tahun Lalu
Kondisi di Lebanon usai serangan Israel (X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konflik di Timur Tengah kembali memanas. Eskalasi serangan antara Israel dengan pasukan Hizbullah di Lebanon meningkat.

Kedua belah pihak saling serang sejak Oktober tahun lalu dan berlanjut hingga September 2024. Pada bulan tersebut Israel menyerang wilayah Lebanon Selatan yang diklaim sebagai markas pasukan Hizbullah.

Eskalasi serangan semakin meningkat pada September 2024. Pertengahan bulan tersebut terjadi ledakan walkie-talkie meledak di berbagai wilayah Lebanon yang menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai hampir 3.500 orang lainnya.

Kemudian pada 23 September 2024, serangan udara Israel, menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon mengakibatkan 558 orang, termasuk 50 anak-anak tewas, dan 1.835 lainnya luka-luka.

Akar konflik yang terjadi antara Israel dengan Hizbullah bukan terjadi dalam waktu singkat. Situasi panas di wilayah tersebut sudah memanas sejak 76 tahun silam, tepatnya Tahun 1948.

Semua bermula saat Israel melakukan invasi pada 1948. Saat itu memang Hizbullah belum berdiri. Namun, serangan terhadap warga Palestina menyita perhatian negara-negara di sekitar wilayah tersebut.

Lebanon dan negara-negara pendukung kemerdekaan Palestina melakukan perlawanan terhadap Israel. Dari situlah kemudian konflik negara tersebut dengan Israel bermula.

Konflik terus meluas, pada Tahun 1968 Israel menyerang puluhan pesawat penumpang di Bandara Beirut. Israel beralasan pesawatnya diserang gerilyawan Palestina.

Pada periode tersebut juga terjadi perpindahan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) ke Lebanon.

Baca Juga: Hizbullah Luncurkan Serangan Rudal Terbaru, Militer Israel Disergap di Lebanon Selatan

Serangan ke Beirut, Lebanon terjadi pada 1973. Israel menembak mati tiga pemimpin gerilyawan Palestina. Serangan tersebut diklaim sebagai balasan terhadap pembunuhan atlet Israel di Olimpiade Munich

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI