Wamenkominfo Ungkap Masa Depan Media Di Tengah Paparan AI

Rabu, 02 Oktober 2024 | 15:07 WIB
Wamenkominfo Ungkap Masa Depan Media Di Tengah Paparan AI
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria di Kantor Suara.com, Jakarta. (Foto dok. Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyampaikan bahwa media digital diproyeksi akan menjadi masa depan bagi industri media. Terutama dalam hal memberikan kontribusi terhadap pendapatan industri media secara umum.

Pada tahun 2029, media digital diperkirakan akan berkontribusi sekitar 49,6 persen pendapatan industri media di tingkat global. Lalu 53 persen di tingkat regional Asia dan 30 persen di tingkat nasional. Kondisi itu tak lepas dari masifnya pengguna media sosial serta makin luasnya social networking.

"Belum lagi selesai diskusi itu, kita mendapatkan satu kejutan lain dari teknologi juga, terutama adanya emerging technology, deep technology dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah artificial intelligence," kata Nezar dalam sambutannya ketika acara Local Media Summit (LMS) 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Di tengah kehadiran teknologi, termasuk AI yang digadang-gadang bisa menggantikan beberapa peran manusia, Nezar menyebutkan bahwa masih ada optimisme terhadap industri media.

Baca Juga: Wakil Menkominfo Ingatkan Media Jangan Terlena Gunakan AI: Bisa Sebabkan Misinformasi

Dia mengutip dari hasil survei Reuters Institute tahun 2024, dikatakan bahwa 47 persen pelaku media optimistis dengan perkembangan industri media di masa depan. Walaupun ada tantangan berupa potensi penurunan pendapatan dari pemberi iklan juga dari pelangganan atau subscription.

Kemudian, 80 persen pelaku industri media akan terus berinvestasi dalam sistem perlangganan sebagai salah satu sumber pemasukan yang signifikan. Temuan terakhir, sebanyak 56 persen pelaku industri media berpandangan positif terhadap kehadiran AI. Utamanya karena bisa mempercepat proses pekerjaan.

"Jadi di sini kita bisa lihat satu tren, ada optimisme meskipun ada decline dalam sold revenue dengan cara tradisional, dan shifting ke arah langganan atau paid content itu makin tinggi dan ini menjadi semacam belief baru dalam bisnis industri media saat ini," imbuhnya.

Diakui Nezar bahwa saat ini makin banyak media yang mengadopsi AI. Menurutnya, hal tersebut wajar sebagai upaya adaptasi dan pemanfaatan teknologi.

Baca Juga: Kata Menkominfo Soal Adzan Maghrib Diganti Running Text di TV Saat Misa Paus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI