Wakil Menkominfo Ingatkan Media Jangan Terlena Gunakan AI: Bisa Sebabkan Misinformasi

Rabu, 02 Oktober 2024 | 14:55 WIB
Wakil Menkominfo Ingatkan Media Jangan Terlena Gunakan AI: Bisa Sebabkan Misinformasi
Wakil Menkominfo Nezar Patria dalam memberikan sambutan dalam acara Local Media Summit (LMS) 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (2/10/2024). (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengingatkan kepada pelaku industri media agar bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi artificial intelligence atau AI. Diakui Nezar, kekinian makin banyak media yang menggunakan AI dalam pembuatan produk jurnalistik, terutama dalam tulisan.

Meski penggunaan AI bisa jadi mempercepat proses pekerjaan, Nezar Patria mengingatkan kepada para pelaku industri media agar jangan juga terlena dengan kemudahan tersebut.

"Jadi artificial intelligence saya kira satu punch yang bahaya yang harus dipikirkan bagaimana dia bisa memperkuat industri media. Jangan sampai media-media kemudian chip editornya adalah artificial intelligence," kata Nezar dalam memberikan sambutan dalam acara Local Media Summit (LMS) 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Nezar menyampaikan, media yang terlena dengan teknologi AI bisa-bisa tidak lagi membutuhkan pekerja manusia untuk menghasilkan tulisan dari produk jurnalistik. Kondisi seperti itu bisa jadi bahaya karena rentan menimbulkan kesalahan informasi.

Baca Juga: Local Media Summit 2024 Resmi Digelar, Media Lokal Harus Bisa Manfaatkan Teknologi Seperti AI

Dia menekankan terhadap para jurnalis harus mampu menguasai teknologi. Bukannya justru bidang profesinya yang dikuasi oleh teknologi.

"Bayangkan kalau industri media kita memakai artificial intelligence jadinya menghasilkan misinformasi dan disinformasi yang lebih parah misalnya. Tanggung jawabnya kan lebih besar. Dan bagaimana menjaga yang namanya akurasi tadi," tuturnya.

Kehadiran AI memang bak dua mata pisau. Dikatakan Nezar, AI memang bermanfaat tapi juga menjadi sumber tantangan bagi jurnalis bila tidak beradaptasi dan melakukan inovasi terhadap teknologi tersebut.

"Teknologi sebetulnya bisa kita kuasai, kita paham nature-nya seperti apa dan kita bisa bersikap terhadap teknologi. Tetapi didalam industri media ada tanggung jawab yang lebih besar sehingga jurnalisme itu jauh lebih sulit dari teknologi," pungkasnya.

Baca Juga: Fox Logger Kian Fokus Pada Pengembangan AI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI