Dapat Ancaman dari Netanyahu, Masoud Pezeshkian: Iran Tetap Berdiri Teguh

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 02 Oktober 2024 | 14:30 WIB
Dapat Ancaman dari Netanyahu, Masoud Pezeshkian: Iran Tetap Berdiri Teguh
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengatakan serangan rudal terhadap Israel didasarkan pada "hak pembelaan diri yang sah" negara tersebut, seraya menekankan bahwa Iran memberikan "tanggapan tegas" terhadap "agresi" Israel. /ANTARA/Anadolu/py
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Israel, Netanyahu sebelumnya sempat memberikan ancaman kepada kepada Iran ditengah serangan yang dilakukan negara Zionis tersebut ke jalur Gaza Palestina dan Lebanon.

Hal itu nampaknya mendapatkan sorotan khusus dari Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Orang nomor satu di Iran tersebut menegaskan, bahwa setelah serangan rudal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) ke jantung wilayah pendudukan.

Dia memberikan peringatan kepada Netanyahu harus memahami bahwa Iran bukanlah negara agresif, namun tetap berdiri teguh melawan setiap ancaman.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Beirut Selatan, Operasi Ugal-ugalan Tewaskan 55 Orang

“Berdasarkan hak yang sah dan dengan tujuan menciptakan perdamaian dan keamanan bagi Iran dan kawasan, respons tegas telah diberikan terhadap agresi rezim Zionis,” tulis Pezeshkian di akun X miliknya.

"Tindakan ini untuk membela kepentingan dan warga negara Iran," katanya.

Presiden Iran menjelaskan bahwa Netanyahu harus memahami bahwa Iran bukanlah pihak yang suka berperang, tetapi tetap teguh melawan setiap ancaman.

“Ini hanyalah sedikit dari kekuatan kami. Jangan terlibat konflik dengan Iran,” tambahnya lagi.

Peringatan Keras dari Netanyahu Untuk Iran

Baca Juga: Hujan Rudal Iran ke Israel, Pezeshkian: Ini Baru Sebagian Kecil Kekuatan Kami!

Konflik di Timur Tengah saat ini semakin panas, bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini memberikan peringatan keras kepada Iran.

Menurut Netanyahu, Iran saat ini tidak ada tempat di Timur Tengah di luar jangkauan Israel di tengah banyaknya serangan terhadap Hizbullah di Lebanon.

Dalam pernyataan video yang dibuat dalam bahasa Inggris, Netanyahu berbicara kepada rakyat Iran dan memperingatkan bahwa pemerintah mereka membawa mereka lebih dekat ke jurang maut.

“Dengan berlalunya waktu, rezim ini membawa Anda – rakyat Persia yang mulia – semakin dekat ke jurang kehancuran,” kata Netanyahu.

“Tidak ada tempat di Timur Tengah yang tidak dapat dijangkau oleh Israel,” tambah perdana menteri tersebut, sambil memperingatkan rakyat Iran bahwa “rezim mereka semakin menjerumuskan kawasan ini ke dalam kegelapan dan peperangan”.

“Jangan biarkan sekelompok kecil teokrat menghancurkan harapan dan impian Anda,” kata Netanyahu.

Israel dalam beberapa hari terakhir melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap “Poros Perlawanan”, sebuah jaringan kelompok militan yang bersekutu dengan Iran di wilayah tersebut, termasuk di Suriah, Yaman dan Irak.

Serangan Israel di Beirut hari Jumat menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok militan Lebanon Hizbullah yang telah dipersenjatai dan dibiayai oleh Republik Islam selama bertahun-tahun.

Iran juga berjanji akan membalas pembunuhan Abbas Nilforoushan, komandan utama Pasukan Quds, cabang operasi luar negeri Korps Garda Revolusi Islam Iran, yang tewas bersama pemimpin Hizbullah pada hari Jumat.

Dalam pernyataan videonya, Netanyahu mengungkapkan harapannya akan masa depan “ketika Iran akhirnya bebas”, dan mengatakan bahwa hal itu akan “terjadi jauh lebih cepat dari yang diperkirakan orang”.

“Semuanya akan berbeda,” katanya. "Kedua negara kita, Israel dan Iran, akan hidup damai. Iran akan berkembang lebih pesat dari sebelumnya."

Komentar Netanyahu muncul beberapa jam setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan negaranya tidak berencana mengirim pejuangnya untuk menghadapi Israel secara langsung.

“Tidak perlu mengirimkan pasukan tambahan atau sukarelawan dari Republik Islam Iran,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani, seraya menambahkan bahwa Lebanon dan pejuang di wilayah Palestina “memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan diri melawan agresi”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI