Perjalanan Politik Puan Maharani: Menangis Dengar Mega Hampir Kena Lempar Asbak

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:35 WIB
Perjalanan Politik Puan Maharani: Menangis Dengar Mega Hampir Kena Lempar Asbak
Ilustrasi Puan Maharani dan Megawati Soekanoputri. Perjalanan politik Puan Maharani. [Instagram @presidenmegawati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puan Maharani kembali ditetapkan sebagai Ketua DPR RI periode 2024-2029 dalam sidang paripurna pertama anggota DPR RI periode 2024-2029, Selasa (1/10/2024).

Ini adalah kali kedua Puan menjadi orang nomor satu di Senayan. Pada periode 2019-2024, putri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri ini juga duduk sebagai Ketua DPR RI. 

Terpilihnya Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI periode 2024-2029 berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, dan DPD atau UU MD3.

UU itu  mengatur ketua DPR adalah anggota DPR yang berasal dari parpol yang mendapatkan kursi terbanyak pertama di DPR. Seperti diketahui PDIP adalah partai pemenang Pemilu 2024 dengan perolehan suara 25.387.279 atau 16,72%.

Baca Juga: Dari Panggung Musik ke Kursi DPR, Once Mekel Siap Perjuangkan Hak Cipta Musisi

Perjalanan Politik Puan Maharani

Puan Maharani adalah anak dari pasangan Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri. Ia lahir pada 6 September 1973.

Dilihat dari silsilah keluarganya itu, Puan memiliki latar belakang politik yang kental. Darah politisi mengalir dari sang kakek, Sukarno, Presiden ke-1 RI yang juga seorang Proklamator. 

Puan juga menjadi saksi perjuangan berdarah-darah ibunya, Megawati, sebagai seorang politisi perempuan. Pernah dalam sebuah kongres luar biasa (KLB) PDI pada 2-6 Desember 1993, digelar Kongres Luar Biasa (KLB) PDI di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Puan menangis.

Saat itu ia masih berstatus sebagai mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Puan sengaja pergi ke Surabaya hendak menemui Megawati yang tengah berjuang menjadi Ketua PDI. 

Baca Juga: Tak Ada Harapan dengan Anggota DPR yang Baru, Akbar Faizal: Sarat Politik Dinasti

"Baru tiba di teras posko, Puan sudah menangis meraung-raung yang langsung dirangkul Taufiq Kiemas dan mendudukkan Puan di pangkuannya," kisah Panda Nababan dalam buku otobiografinya "Dalam Pusaran Kekuasaan".

Menurut Panda, Puan menangis karena sudah mendapat informasi mengenai panasnya KLB yang penuh konflik. 

"Suasana di dalam arena kongres memang cukup panas. Megawati hampir kena lempar asbak dan sampai harus diamankan secara ketat," kata Panda Nababan. 

Ketika masih kuliah di jurusan komunikasi massa UI, Puan Maharani pernah menjadi wartawan magang Majalah Forum Keadilan. Hampir setahun, Puan Maharani menjalani status wartawan magang. 

Setelah menyelesaikan studi S1 di UI, Puan bergabung kePartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), partai politik yang didirikan oleh ibunya, Megawati Soekarnoputri.

Puan Maharani mengawali karirnya sebagai anggota DPP KNPI Bidang Luar Negeri pada tahun 2006. Pada tahun 2009, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pada Pemilu itu, Puan Maharani meraih suara terbanyak di wilayah Jawa Tengah yakni Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali. Pada Pemilu 2014, Puan kembali terpilih sebagai anggota DPR dengan perolehan suara yang signifikan.

Pada tahun yang sama, ia dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di kabinet Presiden Joko Widodo periode pertama.

Pada tahun 2019, Puan Maharani mencatat sejarah baru dalam perjalanan politiknya dengan menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024. Ia merupakan perempuan pertama yang menjabat posisi ini dalam sejarah politik Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI