Operasi Darat Israel Tengah Berlangsung di Lebanon, Target Hancurkan Infrastruktur Hizbullah

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:51 WIB
Operasi Darat Israel Tengah Berlangsung di Lebanon, Target Hancurkan Infrastruktur Hizbullah
Pasukan Israel siapkan invasi darat ke Lebanon. Tank pasukan Israel terlihat di daerah dekat perbatasan utara Israel dengan Lebanon pada Kamis (27/9/2024). ANTARA FOTO/Ayal Margolin/Xinhua/Spt.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Israel saat ini tengah melakukan operasi darat terbatas di wilayah Lebanon dengan tujuan untuk menghancurkan infrastruktur Hizbullah, dekat perbatasan dengan negara Zionis tersebut.

Informasi itu disampaikan Israel kepada Amerika Serikat, kata Departemen Luar Negeri pada hari Senin waktu setempat.

“Ini adalah apa yang mereka informasikan kepada kami yang sedang mereka lakukan, yaitu operasi terbatas yang menargetkan infrastruktur Hizbullah di dekat perbatasan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan.

Indikasi meningkat pada hari Senin bahwa Israel hampir mengirim pasukan darat ke Lebanon, dua minggu setelah serangan terhadap milisi Hizbullah yang didukung Iran yang berpuncak pada pembunuhan pemimpinnya, Sayyed Hassan Nasrallah.

Baca Juga: Amerika Serikat Tegaskan Dukung Israel dalam Serangan ke Lebanon, Ancam Iran Tak Macam-macam

Seorang pejabat AS yang enggan menyebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa posisi pasukan Israel menunjukkan serangan darat akan segera terjadi.

Setelah dua minggu melakukan serangan udara intensif dan serangkaian pembunuhan terhadap para komandan Hizbullah, Israel semakin menegaskan bahwa invasi darat akan segera terjadi.

Serangan Israel terhadap sasaran militan di Lebanon adalah bagian dari konflik yang membentang dari wilayah Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki hingga kelompok yang didukung Iran di Yaman dan Irak. Eskalasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dan Iran akan terseret ke dalam konflik tersebut.

Miller mengatakan bahwa Amerika Serikat terus mendukung gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah namun menambahkan bahwa tekanan militer terkadang dapat memungkinkan diplomasi. Ia memperingatkan bahwa tekanan militer juga dapat menyebabkan kesalahan perhitungan dan konsekuensi yang tidak diinginkan.

Baca Juga: MUI Minta Masyarakat Tetap Boikot Produk Israel: Jangan Pernah Berhenti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI