Sebut Sedimen dan Pasir Laut Beda, Jokowi Dikritik Tak Paham Bahaya Penambangan Pasir Laut

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:27 WIB
Sebut Sedimen dan Pasir Laut Beda, Jokowi Dikritik Tak Paham Bahaya Penambangan Pasir Laut
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Akibatnya, para nelayan di Lombok Timur harus melaut sampai ke perairan Sumba melewati perairan lepas. Kemudian nelayan-nelayan itu biasa mendarat di Pulau Salura yang nerada tepat di bawah pulau Sumba.

"Mereka itu melaut sampai ke perairan Sumba terus mendarat di Pulau Salura. Jadi pulau kecil itu penting bagi mereka untuk singgah dari aktivitas melaut yang panjang," tuturnya.

Para nelayan perlu melaut lebih jauh karena laut di depan rumahnya sudah hancur akibat pengerukan pasir yang digunakan untuk proyek reklamasi. Kerusakan yang telah terjadi hampir selama 10 tahun itu juga tidak pernah dipulihkan kembali oleh pemerintah.

"Sampai sekarang mereka masih terus melaut ke Sumba dan itu resikonya adalah kalau mereka masuk ke perairan lepas, itu nyawa karena gelombangnya tinggi. Apalagi sekarang kita tahu ya dampak dari krisis iklim," kata Parid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI