Heboh Postingan Siswi Korban Video Mesum di Gorontalo, Ternyata Hoaks!

Senin, 30 September 2024 | 18:26 WIB
Heboh Postingan Siswi Korban Video Mesum di Gorontalo, Ternyata Hoaks!
ilustrasi hoaks, ilustrasi hoax, UU ITE. [Envato Elements]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan ini, jagat media sosial dihebohkan oleh sebuah postingan viral yang mengaku ditulis oleh siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Gorontalo, yang menjadi korban dalam skandal video mesum dengan gurunya.

Dalam postingan panjang di Facebook tersebut, sang siswi tampak meluapkan perasaannya, sedih sekaligus lega karena pelaku sudah berhasil ditangkap oleh polisi.

Namun, apa yang tampak seperti pengakuan tulus dari korban, ternyata hanyalah berita palsu alias hoaks. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Gorontalo dengan cepat membantah kebenaran postingan tersebut.

"Kadis P3A Provinsi Gorontalo sudah menjelaskan bahwa postingan itu adalah hoaks," ujar Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Nahar saat dihubungi Suara.com, Senin (30/9/2024).

Baca Juga: Kemenag Sebut Siswi Kasus Video Mesum Bareng Guru MAN di Gorontalo Harus Dilindungi, Kenapa?

Dinas setempat juga memastikan bahwa korban berada dalam pengawasan dan dampingan yang ketat. Pihak berwenang bekerja sama untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan korban.

"Kami terus berkoordinasi dengan DP3A Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo untuk memastikan pendampingan, perlindungan, serta pemulihan korban. Hak-hak korban, terutama pendidikan, akan tetap dipenuhi," lanjut Nahar.

Di tengah viralnya kasus ini, ada satu pesan penting yang ditekankan oleh Nahar, yaitu agar masyarakat berhati-hati dalam berbagi informasi.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar. [Suara.com/Lilis Varwati]
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar. [Suara.com/Lilis Varwati]

Identitas korban, termasuk nama dan wajahnya, harus tetap dirahasiakan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Nahar juga memastikan bahwa pelaku akan dituntut dengan undang-undang yang berlaku, yakni UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dan UU Perlindungan Anak.

Postingan hoaks yang mengklaim sebagai klarifikasi dari korban ternyata tak hanya menyebar di Facebook. Akun Instagram @berita_gosip turut membagikan informasi yang sama, seolah-olah postingan tersebut berasal dari media sosial korban sendiri.

Baca Juga: Aksi Cabul Tak Lagi Bisa Ditolerir, Kemenag Ancam Sanksi Berat Guru MAN di Gorontalo Tersangka Kasus Video Mesum

Namun, DP3A Provinsi Gorontalo memastikan bahwa ponsel korban telah disita oleh pihak kepolisian setempat untuk keperluan penyelidikan, sehingga mustahil bagi korban untuk membuat postingan semacam itu.

Kasus ini sekali lagi menjadi pengingat betapa bahayanya informasi palsu di dunia digital, terutama dalam kasus-kasus sensitif seperti ini. Masyarakat perlu lebih bijak dalam menyikapi berita yang beredar, karena satu informasi keliru dapat memperburuk keadaan, bahkan menyakiti korban lebih jauh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI