Invasi Semut Super di Eropa, Bukan Cuma Menggigit tapi Juga Merusak Properti

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 30 September 2024 | 14:52 WIB
Invasi Semut Super di Eropa, Bukan Cuma Menggigit tapi Juga Merusak Properti
Ilustrasi semut merah. (Pixabay/631372)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Semut telah ada selama jutaan tahun dan dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika, tetapi Eropa belum pernah melihat semut seperti semut Tacoma sebelumnya. Kemampuan mereka untuk bereproduksi dengan sangat cepat dan nafsu makan mereka yang besar terhadap apa pun yang dapat mereka gigit membuat para ahli bingung bagaimana cara menahan mereka.

Ahli entomologi mengklaim bahwa pemanasan global adalah penyebab invasi Tapinoma mangum, spesies semut yang lebih menyukai iklim panas dan kering. Namun, preferensi mereka tidak membuat mereka mustahil untuk bertahan hidup di iklim yang lebih keras.

Menurut Ant Invasion, semut yang tangguh ini berhasil bertahan hidup selama 14 hari berturut-turut dengan suhu rata-rata -6,6°C (-9,88°F) dan suhu terendah -15°C (5°F) dengan relatif mudah. Hal ini membuat pemberantasan mereka menjadi masalah yang lebih besar, meskipun para ahli sepakat bahwa mereka berada dalam kondisi terlemah mereka di musim dingin.

“Hampir mustahil untuk membasmi mereka,” kata Olivier Blight, seorang ahli mimekologi (pakar semut) dan profesor riset di Institut Méditerranéen de Biodiversité et d’ Ecologie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI