Sekjen NU Bicara Kabinet Prabowo: Kami Enggak Ikut-ikut

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 30 September 2024 | 14:21 WIB
Sekjen NU Bicara Kabinet Prabowo: Kami Enggak Ikut-ikut
Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf. (Instagram/@gusipul_id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan belum ada pembicaraan apa pun antara calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto dengan NU terkait kursi kabinet pada pemerintahan mendatang.

"Belum, kalau soal itu, belum ada. Ya kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden. Kami beri dukungan penuh, mudah-mudahan sukses, lancar. Jadi, enggak ada pembicaraan apa pun terkait dengan kabinet," kata Gus Ipul yang juga Menteri Sosial di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/9/2024), usai mendampingi kelompok disabilitas bertemu Presiden RI Joko Widodo.

Gus Ipul menyatakan bahwa PBNU menyerahkan susunan kabinet kepada Prabowo Subianto setelah calon presiden terpilih ini menjadi Presiden RI periode 2024—2029.

"Kami enggak ikut-ikut. Jadi, kami serahkan sepenuhnya. Kami percaya sepenuhnya, dan kami tahu bahwa Pak Prabowo akan memilih orang-orang yang dianggap mampu untuk membantu melaksanakan visi dan misinya. Jadi, kami serahkan sepenuhnya," ujarnya.

Baca Juga: Gus Ipul Yakin MLB Nahdlatul Ulama Tidak Bakal Berhasil: Kiai dan Ulama Tidak Suka Rebutan Jabatan

Sementara itu, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebutkan terdapat tiga kriteria bagi calon menteri yang akan duduk di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Pak Prabowo memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila bisa memenuhi syarat yang diberikan Pak Prabowo," kata Dahnil beberapa waktu lalu.

Dahnil menyebutkan ketiga kriteria tersebut, yakni calon menteri dalam kabinet harus memiliki integritas, seiring dengan komitmen Prabowo yang ingin memberantas korupsi.

Kedua, harus memiliki kompetensi. Menurut Dahnil, sejak awal Prabowo ingin membentuk kabinet zaken atau kabinet menteri yang mengurus berbagai hal spesifik dalam pemerintahan sehingga calon menteri Prabowo nantinya harus memiliki kompetensi.

Kriteria ketiga, yaitu harus loyal terhadap Prabowo selaku panglima tertinggi dalam pemerintahan.

Baca Juga: Prabowo Kumpulkan Sejumlah Tokoh Di Hambalang, Panggil Para Calon Menteri?

Sejauh ini, kata Dahnil, Prabowo sudah mengantongi beberapa nama yang akan dipilih sebagai menteri dalam kabinetnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI