"Ayam probiotik jauh lebih sehat sehingga menghasilkan kualitas ayam dengan tekstur yang baik, minim penggunaan antibiotik sehingga residu antibiotik sedikit dan menurunkan toksisitas," ujar ahli gizi Fina Cahya Hasanah, S.Gz, RD kepada Suara.com.
Meskipun ayam probiotik menggunakan pakan dengan kandungan mikroorganisme baik, hal ini tidak mengubah rasa dari daging ayam tersebut. Kualitas daging ayam justru semakin baik. Daging menjadi lebih empuk, lembut, segar dan bersih.
Belum lama ini Japfa meluncurkan produk ayam probiotik Olagud yang diternak oleh Japfa menggunakan metode pemeliharaan khusus. Ayam-ayam dibesarkan dalam lingkungan bebas sangkar (cage-free) sehingga memungkinkan mereka bergerak leluasa. Kandang ayam dirancang dengan sistem peternakan modern, di mana ada pengaturan suhu ideal secara otomatis, pengawasan kualitas air dan sanitasi yang ketat sehingga kebersihan terjamin.
“Kita punya biosekuriti yang ketat, mulai dari orang atau mobil masuk harus dibersihkan dulu. Ini untuk menjamin ayam kita dipelihara dalam kondisi baik, memastikan konsumen menerima Olagud terjamin kualitasnya,” ujar Marketing Manager Olagud Andre Sibuea.

Ayam-ayam probiotik Japfa juga diperdengarkan musik klasik Ludwig van Beethoven. Musik klasik memiliki rata-rata 100 ketukan per menit yang bisa membuat hewan ternak menjadi lebih tenang. Alunan musik klasik dan situasi kandang terjamin membuat ayam dapat hidup tanpa stres yang berdampak pada kualitas daging lebih baik.
Dari segi kandungan gizi, ayam probiotik memiliki nilai gizi lebih tinggi dibandingkan daging ayam biasa. Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan Olagud, ayam probiotik memiliki kadar lemak 0,4 gram per 100 gram daging dibandingkan ayam biasa memiliki kadar lemak 25 gram. Kadar kolesterol ayam probiotik sekitar 57,69 miligram per 100 gram daging jauh lebih rendah daripada ayam biasa yang berkisar antara 100-110 miligram per 100 gram daging. Selain itu, kandungan kolagen pada ayam probiotik juga meningkat signifikan, terutama di bagian ceker, kepala, leher dan tulang rawan.
Untuk menjamin kualitas, ayam Olagud sudah dilengkapi dengan berbagai sertifikasi keamanan pangan, yakni sertifikat kompartemen bebas AI (Avian Influenza), sertifikat NKV, sertifikat produk halal, dan penerapan issue manajemen mutu ISO 2200, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), hingga Food Safety System Certification (FSSC) 22000.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Japfa, sebanyak 82 persen konsumen menilai ayam probiotik Olagud memiliki tampilan lebih segar dan tidak bau amis. Setelah diolah, 43 persen konsumen menilai ayam probiotik Japfa terasa lebih juicy dan 38 persen konsumen lainnya merasa tekstur ayam lebih lembut dan berserat lebih halus. Sebanyak 97 persen konsumen tertarik untuk kembali membeli ayam probiotik Olagud karena mendapatkan kualitas yang terbaik.
Saat ini, ayam probiotik Olagud juga sudah merambah pasar internasional. Sepanjang tahun 2023, Japfa telah mengekspor 1.500 ton atau setara 900.000 ayam probiotik hidup ke Singapura. Masyarakat bisa membeli ayam probiotik Olagud di berbagai supermarket dan meat market terdekat, maupun secara daring di e-commerce.