Suara.com - Militer Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka menyerang beberapa target pemberontak Houthi di Yaman, termasuk pembangkit listrik dan pelabuhan laut, dengan menggunakan puluhan pesawat.
Serangan itu terjadi sehari setelah kelompok pemberontak yang didukung Iran itu mengatakan bahwa mereka menargetkan Bandara Ben Gurion di Israel dengan sebuah rudal.
"Dalam operasi udara skala besar hari ini, puluhan pesawat Angkatan Udara, termasuk jet tempur, pesawat pengisian bahan bakar, dan pesawat pengintai, menyerang target militer rezim teroris Houthi di wilayah Ras Issa dan Hodeida di Yaman," kata juru bicara militer Kapten David Avraham dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
"IDF (militer) menargetkan pembangkit listrik dan pelabuhan laut yang digunakan untuk impor minyak," kata sebuah pernyataan militer.
Baca Juga: Paus Fransiskus Dengar Langsung Kekejaman Israel di Jalur Gaza dan Lebanon
Pada bulan Juli, Israel juga menyerang pelabuhan Hodeida, yang menyebabkan kerugian yang menurut seorang pejabat pelabuhan sedikitnya $20 juta, setelah serangan pesawat tak berawak Houthi menembus pertahanan udara Israel dan menewaskan seorang warga sipil di Tel Aviv.
Situs-situs yang menjadi sasaran pada hari Minggu digunakan oleh Houthi, yang merebut ibu kota Yaman, Sanaa pada tahun 2014, untuk "mentransfer persenjataan Iran ke wilayah tersebut dan pasokan untuk kebutuhan militer", kata pernyataan itu.
"Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini oleh rezim Huthi terhadap negara Israel," tambahnya, setelah para pemberontak mengatakan mereka mencoba menyerang Ben Gurion saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tiba kembali dari New York.
Stasiun Al-Masirah yang dikendalikan Houthi melaporkan pada hari Minggu bahwa serangan Israel menargetkan "pelabuhan Hodeidah dan Ras Issa" serta dua pembangkit listrik setelah sebelumnya mengumumkan "agresi Israel terhadap Hodeida".
Baca Juga: Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah Tewas, Presiden AS Bela Israel: Bentuk Keadilan