Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 29 September 2024 | 16:32 WIB
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
Ilustrasi dokter. (Pixabay/parentingupstream)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter asal India dan mantan kepala penanganan COVID-19 Kota New York, Jay Varma menghadapi kritik keras karena berbohong di bawah sumpah dengan bersaksi bahwa vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Hal ini terjadi setelah rekaman kamera tersembunyi muncul, yang mengungkap bahwa Tn. Varma, mantan kepala penanganan COVID Kota New York, membanggakan diri tentang menghadiri pesta seks yang dipicu narkoba selama pandemi.

Jay Varma, yang merupakan penasihat kesehatan senior untuk mantan Wali Kota Bill de Blasio selama puncak pandemi, mengakui dalam rekaman yang baru dirilis bahwa kekebalan alami terhadap virus sama efektifnya dengan vaksinasi.

“Tidak ada bedanya sama sekali... Semua orang pernah terpapar virus. Baik Anda terpapar virus karena dihirup atau karena disuntik. Itu adalah respons imun yang sama,” katanya, seperti dikutip NY Post.

Baca Juga: Pasrah! Kemendag Ungkap Ritel Modern di Mal Sudah Ditinggalkan

Namun, selama beberapa tuntutan hukum terhadap mandat COVID, Tn. Varma memberikan kesaksian yang bertentangan, di mana ia berkata, "Vaksin COVID-19 telah terbukti menawarkan orang-orang dengan infeksi COVID-19 sebelumnya perlindungan yang lebih besar terhadap infeksi ulang."

Kontroversi muncul setelah rekaman, yang difilmkan oleh kamera tersembunyi dan dirilis oleh podcaster Steven Crowder, menunjukkan Tn. Varma membahas batasan mandat vaksin.

Kritikus sejak itu menuduhnya memberikan kesaksian palsu, yang mengarah pada seruan yang berkembang untuk tindakan hukum.

Namun, selama beberapa tuntutan hukum terhadap mandat COVID, Tn. Varma memberikan kesaksian yang bertentangan, di mana ia berkata, "Vaksin COVID-19 telah terbukti menawarkan orang-orang dengan infeksi COVID-19 sebelumnya perlindungan yang lebih besar terhadap infeksi ulang."

Kontroversi muncul setelah rekaman, yang difilmkan oleh kamera tersembunyi dan dirilis oleh podcaster Steven Crowder, menunjukkan Tn. Varma membahas batasan mandat vaksin.

Baca Juga: Dampak Lanjutan Pandemi Covid-19 di Australia: Total Ada 8.400 Meninggal Dunia

Kritikus sejak itu menuduhnya memberikan kesaksian palsu, yang mengarah pada seruan yang berkembang untuk tindakan hukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI