Mata-Mata Iran Bocorkan Lokasi Hassan Nasrallah sebelum Tewas dalam Serangan Israel

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 29 September 2024 | 15:25 WIB
Mata-Mata Iran Bocorkan Lokasi Hassan Nasrallah sebelum Tewas dalam Serangan Israel
Sayid Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah Lebanon. (foto: Antara/dailystar.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut laporan NYT, investasi Israel dalam pengumpulan intelijen yang lebih besar pertama kali membuahkan hasil pada tahun 2008 ketika Mossad bekerja sama dengan CIA untuk membunuh agen utama Hizbullah, Imad Mugniyah, di Suriah.

Pada tahun 2020, Qassim Suleimani, yang memimpin Pasukan Quds Iran, terbang ke Damaskus Suriah dan berkendara dalam konvoi ke Beirut untuk bertemu Nasrallah. Israel tidak mencoba membunuh Nasrallah saat itu karena takut memulai perang. Israel meneruskan informasi tersebut ke AS dan Suleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak di bandara Baghdad, kata laporan itu.

Serangan Hamas pada 7 Oktober di kota-kota Israel memicu konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah. Ketika serangan balik Israel memicu perang di Gaza, Hizbullah mulai menargetkan Israel.

Selama beberapa bulan terakhir, Tel Aviv mengerahkan seluruh kekuatan untuk melawan Hizbullah. Serangan pada 30 Juli menewaskan Fuad Shukr, salah satu komandan militer tertinggi kelompok itu. Sekitar tiga minggu kemudian, sebuah serangan menewaskan Ibrahim Aqil, kepala Pasukan Radwan elit Hizbullah, dan 15 komandan lainnya.

Beberapa hari kemudian, serangan lainnya menewaskan Ibrahim Mohammed Kobeissi, yang memimpin beberapa unit Hizbullah, termasuk unit rudal berpemandu. Keesokan harinya, Mohammed Srur, kepala unit pesawat nirawak Hizbullah, tewas dalam sebuah serangan.

Chip Usher, mantan analis CIA yang pernah bekerja dengan intelijen Israel, mengatakan kepada NYT, "Rahasia kesuksesan mereka bergantung pada beberapa faktor. Mereka memiliki target yang cukup jelas. Itu memudahkan mereka untuk memberikan fokus yang luar biasa pada apa yang mereka lakukan. Mereka berada dalam perang bayangan dengan Hizbullah dan Iran. Dan mereka sangat sabar."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI