Israel Siap Hancurkan Lebanon Lewat Jalur Darat

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 29 September 2024 | 12:44 WIB
Israel Siap Hancurkan Lebanon Lewat Jalur Darat
Pasukan Israel siapkan invasi darat ke Lebanon. Tank pasukan Israel terlihat di daerah dekat perbatasan utara Israel dengan Lebanon pada Kamis (27/9/2024). ANTARA FOTO/Ayal Margolin/Xinhua/Spt.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketegangan antara Israel vs Hizbullah yang tinggal di Lebanon nampaknya semakin panas, bahkan sudah ada satu ribu lebih warga meninggal dunia.

Kali ini, Israel dikabarkan akan menghancurkan Lebanon lewat jalur darat. Informasi itu disampaikan Stasiun penyiaran dari Amerika Serikat ABC News.

Mereka mengeklaim dengan mengutip para pejabat pemerintahan AS bahwa operasi darat skala kecil Israel di Lebanon mungkin sudah dimulai.

Operasi skala kecil atau "gerakan perbatasan" di Lebanon dengan tujuan menghancurkan posisi gerakan Hizbullah Lebanon tepat di perbatasan telah dimulai atau akan segera dimulai, kata kanal tersebut.

Baca Juga: Pemain Keturunan Surabaya Gancor di 'Liga Maarten Paes', Siap Diuji Shin Tae-yong

Para pejabat mengatakan kepada saluran tersebut bahwa tampaknya Israel belum membuat keputusan akhir mengenai operasi darat tersebut.

Namun, para pejabat tersebut juga menambahkan bahwa pihak rezim Zionis itu sepertinya sudah sangat bersiap untuk melakukannya.

Menurut para pejabat tersebut, skala operasi darat oleh Israel ke Lebanon itu jika dimulai akan terbatas.

Tujuan utama Israel, menurut mereka, adalah kembalinya para warga di Israel utara ke rumah mereka.

Namun, untuk mencapai tujuan ini, mereka berpendapat bahwa menghabisi Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah bukanlah langkah yang memadai untuk mewujudkannya.

Baca Juga: Badai Helene Menerjang Florida AS, Puluhan Warga Tewas Termasuk Bayi Kembar

1000 Warga Lebanon Tewas

Lebih dari 1.000 orang meninggal dan lebih dari 6.300 lainnya terluka di Lebanon akibat serangan udara Israel selama 12 hari terakhir, kata Menteri Kesehatan sementara Lebanon Firas Abiad pada Sabtu (28/9).

Serangan udara Israel menghantam Lebanon. (Suara.com/twitter @sahouraxo)
Serangan udara Israel menghantam Lebanon. (Suara.com/twitter @sahouraxo)

Sebanyak 1.030 orang, termasuk 56 perempuan dan 87 anak-anak, dibunuh pada rentang waktu 16-27 September 2024, kata Abiad.

Sementara total korban yang terluka akibat kebrutalan rezim Zionis pada periode tersebut sebanyak 6.352 orang, menurut data tersebut.

Selain itu, sebanyak 41 pekerja kesehatan dan darurat di antara mereka yang wafat, tambah sang menteri.

Sedangkan jumlah orang yang tewas dalam serangan hari Jumat (27/9), yang mengakibatkan kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, saat ini berjumlah 11 orang dengan 108 orang yang dilaporkan terluka, ungkap Abiad.

Hizbullah pada Sabtu mengumumkan gugurnya Sekretaris Jenderal kelompok itu, Hassan Nasrallah akibat apa yang mereka sebut sebagai "serangan Zionis yang licik" di daerah pinggiran bagian selatan Beirut.

Hizbullah, dalam sebuah pernyataan mengatakan "Seyyed Hassan Nasrallah, Sekjen Hizbullah, telah bergabung dengan rekan-rekannya yang hebat dan abadi yang menjadi martir, yang jalannya ia pimpin selama sekitar tiga puluh tahun, menjadi martir di jalan menuju Yerusalem dan Palestina."

Pernyataan itu menekankan kepemimpinan Nasrallah selama beberapa dekade dalam perlawanan terhadap Israel, mencatat bahwa dedikasinya terhadap perjuangan pembebasan Palestina menentukan hidup pemimpin tersebut, dan demikian pula sekarang “kemartirannya.”

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bahwa pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, oleh Israel di Beirut adalah "tindakan keadilan", serta menegaskan kembali dukungan AS untuk Israel dalam menghadapi Hizbullah. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI