Serangan Israel Tewaskan Ratusan Warga Lebanon, PBB Desak Gencatan Senjata Segera

Bella Suara.Com
Sabtu, 28 September 2024 | 15:58 WIB
Serangan Israel Tewaskan Ratusan Warga Lebanon, PBB Desak Gencatan Senjata Segera
Serangan udara Israel menghantam Lebanon. (Suara.com/twitter @sahouraxo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan kekhawatiran mendalam terkait situasi di Beirut, Lebanon, menyusul serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh Israel pada Jumat malam. Serangan tersebut diklaim menargetkan markas kelompok Hizbullah di daerah pinggiran selatan Beirut.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers menekankan bahwa eskalasi kekerasan ini dapat membahayakan warga sipil Lebanon maupun Israel serta mengancam stabilitas regional. Dujarric juga menegaskan bahwa misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, sedang berupaya menurunkan ketegangan di sepanjang garis perbatasan Blue Line.

"Kami memantau perkembangan yang terjadi dengan sangat cermat, dan eskalasi kekerasan ini hanya akan memperburuk situasi di Lebanon serta mengancam keamanan regional," ujar Dujarric.

Dia juga menyampaikan bahwa PBB terus mendukung upaya diplomatik untuk mengakhiri kekerasan dan mencegah krisis kemanusiaan yang lebih parah di kawasan tersebut. Dalam pernyataannya, Dujarric kembali menyerukan penghentian segera permusuhan dan implementasi penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang menuntut penghentian total permusuhan antara Lebanon dan Israel sejak 2006.

Baca Juga: Sebut Israel Negara Durhaka, PM Palestina Minta Pertanggungjawaban atas Kejahatan di Gaza

Selain itu, PBB mengalokasikan dana tambahan sebesar 10 juta dolar AS untuk respons kemanusiaan di Lebanon, sebagai bagian dari dukungan terhadap pemerintah Lebanon dalam menangani krisis yang sedang berlangsung.

Serangan Israel yang dimulai pada Senin pagi telah menewaskan lebih dari 700 orang di Lebanon, dengan korban luka hampir mencapai 2.200 orang, menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon. Eskalasi kekerasan ini terjadi di tengah perang lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel, yang dimulai setelah perang di Gaza.

Masyarakat internasional pun menyuarakan kekhawatiran akan kemungkinan meluasnya konflik ke wilayah Lebanon, yang dapat memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI