Netanyahu Hendak Pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Delegasi Indonesia Walkout

Andi Ahmad S Suara.Com
Sabtu, 28 September 2024 | 00:06 WIB
Netanyahu Hendak Pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Delegasi Indonesia Walkout
Benjamin Netanyahu saat berjabat tangan dengan suksesornya Naftali Bennet. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada momen unik saat Sidang ke-79 Majelis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9) saat PM Israel Benjamin Netanyahu hendak berpidato.

Pasalnya, saat Netanyahu hendak berpidato Delegasi Indonesia walkout dari ruangan.

Forum riuh dengan banyaknya delegasi dari berbagai negara yang walkout.

Menurut Kemlu RI, sejumlah negara yang walkout merupakan negara anggota Organisasi Kerjasama Islam, Liga Arab, dan Gerakan Non Blok antara lain Kuwait, Iran, Pakistan, Malaysia, dan Kuba.

Baca Juga: Palestina Segera Merdeka, Ini Buktinya

Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan

Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir, sementara negara itu berjuang mempertahankan pasokan medis yang semakin menipis, kata Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza, pada Jumat (27/9).

“Kita sedang menyaksikan periode paling mematikan di Lebanon dalam satu generasi, dan banyak orang menyatakan ketakutan bahwa ini baru permulaan ... Peristiwa minggu lalu, termasuk ledakan perangkat komunikasi, hampir menghabiskan pasokan kesehatan. Dengan eskalasi baru-baru ini dan rumah sakit yang penuh, sistem kesehatan berjuang dengan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat,” kata Riza dalam sebuah pengarahan di Jenewa.

Juru bicara Badan Pengungsi PBB, Gonzalo Vargas Llosa, memperkirakan lebih dari 30.000 orang telah menyeberang ke Suriah dari Lebanon dalam upaya mencari keselamatan dalam seminggu terakhir, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Israel memulai kampanye pengeboman besar-besaran, yang diberi sandi Northern Arrows, di bagian selatan dan timur Lebanon pada Senin (23/9).

Baca Juga: Tahan 6 Warga Palestina, Israel Tarik Mundur Pasukan di Kota Jenin

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan jumlah korban tewas lebih dari 1.500 orang.

Hizbullah membalas dengan menembakkan puluhan roket ke wilayah utara Israel.

Eskalasi ini didahului oleh serangkaian ledakan alat komunikasi penyeranta (pager) dan walkie-talkie yang mengguncang Lebanon pada 17-18 September, menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai hampir 3.500 orang lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI