Suara.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengaku, tidak akan bisa disetir oleh kelompok manapun, termasuk 9 naga jika terpilih menjadi gubernur.
Pramono mengaku, dirinya sudah menjadi pejabat selama 25 tahun. Hingga saat ini, dirinya tidak punya beban sedikitpun.
"Maka Kalau amanah itu diberikan kepada saya, saya akan bekerja bersungguh-sungguh dan tidak bisa dipengaruhi oleh yang di atas-atas,” kata Pramono saat mengunjungi Balai RW, di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (27/9/2024).
Alih-alih para penguasa yang disebut sebagai 9 naga, Pramono justru mengaku memiliki satu naga, yakni warga Jakarta.
Baca Juga: Jurus Rajin Blusukan dan Sowan ke Kiai, Pramono Pede Elektabilitasnya di Jakarta Pasti Meroket
“Yang disebut 9,10,11, 20 naga. naga saya satu aja, panjenengan sedoyo. Naga saya adalah rakyat, itu aja," sambungnya.
Pramono mengaku, saat ini dirinya tidak mau banyak berjanji. Terpenting, ia bisa bekerja untuk masyarajat terutama masyarakat kelas bawah.
"Saya tidak mau muluk-muluk, saya pengen bekerja dari bawah, bekerja yang riil yang ada manfaatnya bagi masyarakat, bagi warga, terutama bagi warga yang seperti panjenengan, sedoyo warga penjaringan," jelasnya.
Pramono menegaskan, kepentingan rakyat menjadi prioritas utama jika terpilih menjadi gubernur. Pramono mengaku tidak mau menyianyiakan kepercayaan masyarakat yang diberikan kepadanya.
"Itu betul-betul akan kami jalankan," pungkasnya.
Baca Juga: Meski Esensinya Sama, Pramono Ngaku Visi-Misinya dengan Anies Tetap Beda, Kenapa?
Sebelum mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta, Pramono Anum dikenal sebagai seorang politisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia juga merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara di kabinet Presiden Joko Widodo.