Suara.com - Ucapan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie yang meminta semua pihak untuk melupakan soal polemik akun Kaskus Fufufafa turut disorot oleh Pakar Telematika, Roy Suryo. Roy Suryo menyayangkan soal ucapan Prof Jimly soal polemik akun Fufufafa.
Menurutnya, tindakan pemilik akun Fufufafa tidak bisa dimaafkan karena dianggap sebagai pembohong dan melakukan kesalahan.
"Dengan segala hormat saya mas, kan ada tokoh senior kita, profesor Jimly gitu (bilang), 'Ya maafkan saja.' Ya jangan dimaafkan prof, ini sudah jelas-jelas berbuat salah, berbohong, melanggar," ujar Roy Suryo dilihat Suara.com dalam siaran kanal Youtube Bambang Widjojanto pada Jumat (27/9/2024).
Diketahui, sejak mencuat ke publik, muncul sederet bukti yang menganggap pemilik akun Fufufafa itu adalah Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam podcast tersebut, Roy Suryo pun menyebut jika Gibran telah berbohong di depan awak media kala disinggung soal pemilik akun Fufufafa. Pasalnya, ucapan Gibran berbanding terbalik dengan hasil temuan Roy Suryo yang menyebut 99,9 persen pemilik akun Fufufafa itu adalah milik Gibran.
"Kenapa berbohong? karena dia (Gibran) kan ketika kunjungan di Lawean, dia bilang, 'Ojo takon aku, ya takono sing gawe,' (Jangan tanya saya, tanyakan pada pembuatnya) gitu," ujarnya.
"Berarti kan dia (Gibran) mengatakan bukan dia (Fufufafa). Padahal sampai saya mengatakan 99,9 persen itu adalah Gibran, ya Fufufafa itu," sambungnya.
Komentar Jimly soal Polemik Fufufafa
Diketahui, Jimly sempat buka suara soal polemik akun Fufufafa. Lewat cuitannya di akun X pribadinya, Jimly menganggap jika komentar-komentar akun Fufufafa menandakan jika pemiliknya kampungan.
"Fufufafa tidak lain cermin tingkat peradaban demokrasi masih rendah dan kampungan, sangat didominasi negative dan black campaign, nyerang pribadi," cuit Jimly.
Namun, Jimly meminta masyarakat melupakan polemik akun Fufufafa lantaran dianggap bisa memecah belah bangsa.
"Misalpun orangnya memang benar, kejadiannya waktu pilpres 10 tahun lalu. Sudah lah lupakan saja, apalagi kalau cuma untuk adu domba presiden terpilih vs wakilnya," tulisnya lagi.