Suara.com - Seorang pria bernama Bowo Santoso (43) akhirnya 'digaruk' petugas dinas sosial (dinsos) setelah kepergok menjadi pengemis dengan pura-pura berkaki buntung. Setelah ditangkap, terungkap jika modus pengemis yang mencari cuan dengan akting kaki buntung itu ternyata belajar dari Youtube.
Bowo diamankan oleh Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta melalui Satgas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Fakta modus pengemis itu diungkap oleh Kepala Dinsos DKI, Premi Lasari.
Menurtnya, awalnya petugas mendapati adanya seorang pengemis di depan rumah makan di Jl. Hj. Naman, Duren Sawit, Jakarta Timur saat sedang melakukan monitoring wilayah. Awalnya pengemis tersebut mengaku kakinya buntung.
Namun setelah dilakukan asesmen oleh petugas, pengemis tersebut mengaku bahwa hal itu hanya modus belaka. Kaki pengemis tersebut tidak buntung, melainkan dilipat di dalam celana yang digunakan berlapis.
“Setelah mengetahui hal tersebut, petugas pun langsung meminta pengemis tersebut untuk memperlihatkan kakinya dan memang benar ternyata kakinya sehat, tidak buntung. Ia mengaku melakukan aksinya dengan mencontoh pengemis serupa dari sebuah channel di Youtube,” ujar Premi kepada wartawan, Jumat (27/9/2024).
Berdasarkan Pergub nomor 169 Tahun 2014 tentang Pola Penanganan PMKS, maka Petugas P3S melakukan penjangkauan dengan membawa pengemis tersebut untuk didata dan diberikan pembinaan dasar di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2 Cipayung, Jakarta Timur.
Saat ini, pengemis itu diketahui berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Di PSBI Bangun Daya 2, pria itu diberikan layanan dan bimbingan sosial lebih lanjut.
"Hal ini sesuai dengan Pergub Nomor 169 Tahun 2014 tentang Pola Penanganan PMKS," tuturnya.
Untuk diketahui, Satgas P3S Dinas Sosial dan Suku Dinas Sosial 5 wilayah secara rutin melakukan monitoring wilayah dan juga melakukan penghalauan serta penjangkauan terhadap PMKS di Jakarta. Terdata sejak Januari sampai bulan Agustus 2024, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta telah menjangkau sebanyak 4.521 PPKS.
Adapun PMKS terbanyak yang dijangkau adalah Gelandangan sebanyak 1.080, orang terlantar sebanyak 742 dan ODGJ sebanyak 585 orang.