Namun, Hendri meyakini bahwa sikap Kaesang justru malah melegitimasi bahwa nama Mulyono memang merujuk kepada Jokowi.
"Sah juga dong ketika masyarakat meneriaki Mulyono karena Kaesang sudah ngaku anaknya Mulyono. Jadi nggak salah tuh. Itu jadi pembenaran buat Kaesang," katanya.

Sarkastik
Sementara itu, dari sisi fesyen yang dipakai Kaesang, Dosen Desain Produk Mode Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (FSR IKJ) Adlien Fadlia mengungkapkan ada pesan kuat yang ingin disampaikan Kaesang melalui bentuk sarkastik.
"Sikap provokasi dan sarkastik dimunculkan untuk memberikan pesan kepada masyarakat bahwa yang datang ini adalah sosok anak yang terdzolimi dan teraniaya," kata Adlien kepada Suara.com, dihubungi Rabu (25/9/2024).
Selain itu, Adlien mengungkapkan berdasarkan warna pink pada tulisan Putra Mulyono di bagian belakang bajunya, merupakan reaksi yang memojokkan imejnya sebagai anak Jokowi.
"Tindakan ini dilakukan untuk mengubah imej masyarakat pada saat menatapnya, berharap jika ada atau bertemu orang sengaja menohok pada kesalah atau kondisinya, dengan tulisan itu orang dengan serta merta segan untuk melabraknya," jelas Adlien.
Adlien mengemukakan bahwa secara tidak langsung, adik Gibran Rakabuming itu berupaya menahan publik agar tidak berkomentar keras kepadanya.
"Ini merupakan senjata untuk menembak langsung pikiran agar tidak terarah ke sana. Membungkam mulut orang supaya tak jadi berkomentar," katanya.
Baca Juga: Tafsir Rompi Putra Mulyono, Ciri Khas Melawan Keluarga Jokowi Sampai Relawan Ogah Ikutan
Kultur Politik