Suara.com - Polisi melakukan pra rekonstruksi kematian tujuh remaja yang tewas di Kali Bekasi. Pra rekonstruksi dilakukan guna mengetahui kondisi penemuan jenazah.
“Kami baru pra rekonstruksi, hari Senin kemarin, kalau olah TKP pada saat penemuan jenazah kami langsung lakukan olah TKP,” kata Kasat Reskrim Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2024).
“Pra rekonstruksi untuk mengetahui kondisi tempat penemuan jenazah, kemungkinan tempat terjun atau lompat itu,” tambahnya.
Berdasarkan keterangan dari penjaga pintu air Kali Bekasi, lokasi melompatnya para remaja ini memang cukup dalam.
Baca Juga: Kompolnas Ungkap Kode 'Pesta' Usai Penemuan 7 Jasad Di Kali Bekasi: Untuk Kelabui Orang Tua
Audy menjelaskan, pasalnya kali tersebut merupakan pertemuan dua sungai besar, yakni Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas. Namun, pihaknya belum mengukur secara pasti kedalaman sungai tersebut.
“Kita belum mengukur kedalamannya dari pengamanan visual memang cukup dalam pertemuan dua sungai itu. Kalau keterangan penjaga pintu air di situ, di situ ada penjaga ketinggian air keterangan, saksi tersebut di situ ada semacam lekukan dasar sungai yang cukup dalam,” tambahnya.
Diketahui, warga Bekasi dihebohkan dengan penemuan 7 mayat remaja yang mengambang di Kali Bekasi, pada Minggu (22/9/2024) lalu.
Belakangan, ketujuh remaja tersebut diketahui berupaya kabur dari kejaran petugas saat digerebek lantaran ingin melakukan aksi tawuran.
Remaja tersebut sebelumnya, berkumpul di gubuk yang tak jauh dari Kali Bekasi. Dari lokasi polisi juga menemukan puluhan senjata tajam dengan berbagai ukuran.
Baca Juga: Anindya Bakrie Bantah Isu Dualisme: Kadin Hanya Satu
Sementara itu, dari ketujuh jenazah remaja ini, baru dua yang berhasil diidentifikasi lewat pencocokan data antemortem dan posmortem. Keduanya yakni Muhammad Rizki dan Ahmad Davi.