Suara.com - Beberapa waktu belakangan postingan istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono pamer roti mahal seharga Rp 400 ribu jadi sorotan. Meski mengaku rotinya mahal banyak yang menanggapinya negatif dengan menyebutnya sengaja pamer.
Selain itu sebelumnya ada artis Sandra Dewi yang kerap memamerkan kekayaan keluarga suaminya dengan gaya merendah. Kelakuannya itu pun disebut humble bragging.
Humble brag adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan seseorang yang menyombongkan diri atau prestasi secara terselubung. Orang yang melakukan humble brag biasanya akan menyamarkan kebanggaannya dengan cara mengeluh, bertanya dengan nada merendah, atau bahkan mengkritik diri sendiri.
Tujuannya? Agar orang lain merasa iri atau kagum tanpa terlihat terlalu sombong.
Baca Juga: Fuji Tutup Kolom Komentar Usai Dihujat Netizen Terkait Kebebasan Joddy, Tak Terima Dikritik?
Contoh Humble Brag
- "Duh, pusing banget kalau lagi mikirin pekerjaan. Banyak banget tugasnya." (Padahal, sebenarnya senang karena banyak tantangan dan pengakuan atas kemampuan.)
- "Kok ya bisa sih aku gendutan gini, padahal udah olahraga tiap hari." (Sebenarnya ingin menunjukkan bahwa dirinya rutin berolahraga dan peduli dengan kesehatan.)
- "Aku capek banget habis jalan-jalan ke Eropa. Capek sih, tapi ya sudahlah." (Sebenarnya ingin pamer liburan mewah ke Eropa.
Seseorang bisa melakukan humble brag karena ingin diperhatikan, dimana Humble brag bisa menjadi cara untuk menarik perhatian orang lain dan mendapatkan pujian.
Selain itu beberapa orang mungkin melakukan humble brag karena merasa tidak aman dengan pencapaian mereka dan ingin validasi dari orang lain. Namun terkadang, orang melakukan humble brag tanpa sadar karena sudah menjadi kebiasaan atau cara berkomunikasi mereka.
Sisi negatif orang yang melakukan humble brag adalah orang lain bisa merasa kesal atau iri ketika mendengar seseorang melakukan humble brag. Selain itu juga bisa merusak hubungan sosial karena membuat orang lain merasa tidak nyaman atau kecil hati dan seseorang tersebut bisa dianggap sombong atau tidak tulus.
Baca Juga: Sisi Psikologis di Balik Prioritas Materi dalam Hubungan Asmara Remaja