Suara.com - Pengamat politik, Rocky Gerung terang-terangan menyebut jika Presiden Jokowi telah menutupi hasrat politik untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur dengan menyebut-nyebut proyek mercusuar itu dibangun karena kehendak rakyat.
Rocky pun menganggap ucapan 'keputusan rakyat' yang disebutkan oleh Jokowi sebagai dalih untuk menutupi kegagalan kepala negara terkait pemindahan ibu kota Jakarta ke IKN.
"Pada akhirnya Presiden Jokowi harus cari alasan karena dikepung oleh kritik soal IKN dan itu menunjukkan bahwa ada hal yang sebetulnya dari awal dia sembunyikan yaitu ambisi dia tuh. Nah sekarang dia mau cari semacam alasan atau pembenaran bahwa itu adalah keputusan rakyat, tidak IKN itu adalah ambisi dia sendiri," ujar Rocky Gerung dikutip Suara.com dalam kanal Youtube-nya, Rocky Gerung Official, Kamis (26/9/2024).
Menurutnya, ketimbang berbohong, Rocky Gerung menyarankan agar Jokowi berkata jujur kepada rakyat soal ambisinya untuk membangun IKN yang diprediksi akan mangkrak hingga masa jabatannya sebagai presiden habis pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Jadi Jokowi di ujung masa jabatannya bahkan masih mau berbohong, tetapi dia akan dikejar oleh fakta-fakta bahwa memang IKN akan mangkrak, apalagi kalau APBN yang Rp3.600 triliun dari Pak Prabowo itu tidak akan dialirkan ke IKN karena itu akan boros sekali," beber Rocky.
![Rocky Gerung. [Tangkapan layar Rocky Gerung Official]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/26/57857-rocky-gerung.jpg)
"Diperlukan sebetulnya kejujuran dari Pak Jokowi bahwa itu adalah ambisi yang dia investasikan dan dia tanamkan untuk kepentingan popularitas dia," sambung Rocky.
Lantaran disebut-sebut gagal membangun IKN hingga di ujung masa jabatannya, Rocky pun menyebut publik akan menyebutnya IKN adalah legacy kegagalan Jokowi.
"Orang tidak lagi melihat IKN itu sebagai sumber kemewahan atau sumber pameran prestasi Jokowi tapi dianggap sebagai monumen kegagalan dia (Jokowi)," sindir Rocky.
Rocky juga membandingkan klaim Jokowi dengan survei Litbang Kompas yang menyebutkan jika 80 persen rakyat Indonesia tidak menginginkan adanya pemindahan ibu kota ke IKN.
"Jadi sebetulnya modus operandi Jokowi itu mudah terbaca yaitu berupaya untuk menyembunyikan sesuatu yang pada akhirnya gagal dan kegagalan itu harusnya dia yang bertanggung jawab," sebut Rocky.