Suara.com - Umar Kei mendadak mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis (26//9/2024). Alasannya kehadirannya itu guna memenuhi panggilan penyidik terkait kasus dugaan pengeroyokan terhadap staf khusus Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Arif Rahman.
“Saya hadir hari ini atas dasar surat undangan klarifikasi dari tema-teman Polda, khususnya Resmob tim Unit 4,” kata Umar saat ditemui awak media di Polda Metro Jaya, Kamis.
Umar mengaku meski telah berada di Polda Metro Jaya, belum mengetahui terkait apa dirinya diperiksa.
“Saya belum tahu apa yang harus saya ditanya tentang surat undangan klarifikasi,” jelasnya.
Umar mengaku tidak punya masalah apapun, dengan stafsus dari Arsjad, Arif Rahman. Sehingga ia mengaku kaget, jika tiba-tiba dirinya dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas kasus pengeroyokan.
“Tentang saya keroyok dia dan pukul dia, tidak pernah tangan saya jatuh, kalau tangan saya jatuh, pasti berlumuran darah bahkan mati, tapi saya tidak pernah merasa,” jelasnya.
“Tapi sebagai warga negara yang baik, kita negara hukum, dia lapor saya, ya saya wajib dipanggil dan saya hari ini saya hadir dalam rangka surat klarifikasi dari teman-teman Polda,” tambahnya.
![Ilustrasi pengeroyokan ustadz. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/23/44953-ilustrasi-pengeroyokan-ustadz-istimewa.jpg)
Terlebih, jika ia dilibatkan dalam permasalahan Kadin. Umar sendiri mengaku, jika keributan di Menara Kadin dirinya baru mengetahui setelah hal itu terjadi.
“Iya, saya bilang bahwa ribut di Menara Kadin saya baru tau hari itu, apalagi yang berkaitan dengan urusan Kadin, saya datang setelah saya selesaikan masalah baru saya tau kalau di Kadin itu ada acara Munaslub pemilihan ketua baru, dua hari atau tiga hari yang lalu,” bebernya.
Umar mengaku, datang ke Menara Kadin guna menjembatani masalah adik ipar Anindya Bakrie, Taufan Eko Nugroho dengan pihak sekuriti.