Suara.com - Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, mengaku grogi saat rapat bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024). Pasalnya kini Prabowo menyandang status sebagai Presiden terpilih.
Hal itu terjadi ketia Meutya membuka rapat Komisi I DPR RI bersama dengan Menhan Prabowo membahas soal pengambilan keputusan tingkat I terhadap 5 RUU Kerjasama bidang Pertahanan.
"Saya sebelum membuka akan menyampaikan bahwa, saya sebetulnya mengumpulkan keberanian yang luar biasa dan cukup lama untuk mengundang mitra kami, bapak menteri pertahanan," kata Meutya.
"Bukan karena takut dengan Pak Prabowo-nya, tapi kepada beliau saat ini melekat 96 juta suara pemilih rakyat Indonesia," sambungnya.
Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Ini Silsilah Keluarga Didit Hediprasetyo: Punya Darah Trah Soeharto!
Ia mengatakan, perolehan suara Prabowo tak sebanding dengan jumlah perolehan suara para anggota DPR yang terpilih yang berada di Komisi I.
"Kami dijumlah Pak Menhan, dari 50 anggota ini kalau dijumlah suara kemarin ketika Pemilu, paling banter saya kira 3 juta saja hehe dari seluruh total," ujarnya.
"Pak Menhan yang juga menyandang status presiden terpilih dengan 96 juta suara dapat hadir," katanya menambahkan.
Meutya kemudian membuka rapat Komisi I DPR RI. Ia memohon izin rapat digelar terbuka.
"Mohon izin bapak kalau disepakati bisa dilakukan dengan sifat terbuka. Disepakati ya bapak ibu. Sebetulnya ketakutannya masih sedikit ada pak, jadi kalau masih agak grogi, saya mohon maaf," pungkasnya.