Balon Sampah dari Korea Utara Ganggu Bandara di Seoul, Penutupan Landasan Pacu Berulang Kali Terjadi

Bella Suara.Com
Rabu, 25 September 2024 | 11:46 WIB
Balon Sampah dari Korea Utara Ganggu Bandara di Seoul, Penutupan Landasan Pacu Berulang Kali Terjadi
Ilustrasi balon udara. (Youtube VOA Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak Juni, Korea Selatan terpaksa berulang kali menutup landasan pacu di dua bandara utama Seoul, yakni Incheon dan Gimpo, akibat gangguan dari balon pembawa sampah yang diluncurkan oleh Korea Utara.

Menurut data penerbangan yang diungkap oleh anggota parlemen Partai Demokrat, Yang Bu-nam, pada Rabu, penutupan ini telah terjadi pada 20 hari berbeda sejak awal Juni.

Dalam pernyataannya, Yang Bu-nam mengatakan bahwa selama 413 menit, operasi pendaratan dan lepas landas di bandara terganggu akibat balon-balon tersebut. Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 5.500 balon dengan kantong sampah sejak akhir Mei sebagai respons terhadap balon-balon propaganda yang diterbangkan oleh aktivis Korea Selatan.

Balon-balon ini terbawa angin dan beberapa di antaranya mendarat di wilayah Korea Selatan, termasuk di dekat kantor kepresidenan dan landasan pacu bandara.

Baca Juga: Claudia Kim dan Suaminya Resmi Bercerai Setelah 5 Tahun Menikah

Meskipun sebagian besar balon berhasil diamankan tanpa insiden serius, beberapa menyebabkan gangguan signifikan pada lalu lintas udara dan bahkan kebakaran kecil.

Pada 26 Juni, bandara internasional Incheon—salah satu yang tersibuk di dunia—harus menutup landasan pacunya selama 166 menit, yang merupakan penutupan terlama dalam sehari.

Gangguan juga terjadi di Gimpo, bandara utama untuk penerbangan domestik. Selain itu, pada hari Senin, operasi di Incheon terhenti selama total 90 menit akibat balon-balon tersebut.

Seorang pejabat maskapai mengakui bahwa kampanye balon Korea Utara telah memperumit operasi penerbangan, terutama karena pesawat terpaksa membawa bahan bakar tambahan jika terjadi penundaan atau pengalihan penerbangan.

Menurut pejabat otoritas penerbangan, keputusan untuk menutup landasan pacu dibuat setiap kali balon terdeteksi, tanpa memperhitungkan jarak tertentu dari bandara.

Baca Juga: Seluruh Member THE BOYZ Dilaporkan Tak Perpanjang Kontrak, Agensi Buka Suara

Sementara itu, militer Korea Selatan menggunakan aset pengawasan untuk melacak balon-balon tersebut sejak diluncurkan. Namun, meskipun ada desakan dari beberapa anggota parlemen dan kelompok masyarakat untuk menembak jatuh balon-balon itu, militer menolak dengan alasan risiko keselamatan.

Pada Senin, militer menyatakan siap mengambil "tindakan tegas" jika Korea Utara dianggap telah "melewati batas," meskipun mereka tidak merinci lebih lanjut tindakan apa yang akan diambil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI