Suara.com - Produktivitas dan kapasitas angkatan kerja untuk menyambut bonus demografi pada tahun 2030-2040 mendatang terus dilakukan pemerintah. Hal tersebut diungkapkan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono saat berkunjung di Cilegon.
Mardiono menyampaikan hal tersebut saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD), di Royale Krakatau Hotel, Cilegon, Banten, Selasa(24/9/2024).
"Indonesia diprediksi akan mengalami puncak era bonus demografi pada 2030-2040. Perlu adanya sinergi, dukungan, dan kerja keras dari pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, sektor industri, dan pendidikan dalam mempersiapkan angkatan kerja produktif serta penciptaan lapangan kerja," kata Mardiono kepada awak media.
Kata dia, peningkatan kapasitas dan produktivitas angkatan kerja sangat penting untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) dan pendapatan per kapita masyarakat itu sendiri. Sebab, hal tersebut menjadi salah satu pilar utama pembangunan dan indikator penting bagi pencapaian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Pasangan Incumbent Helldy-Alawi Dapat Nomor Urut 2, Optimis Bisa Memimpin Dua Periode
“Upaya lain yang tak kalah penting adalah mendorong angkatan kerja untuk mengembangkan UMKM. Pada kasus Kota Cilegon saat ini kebanyakan lapangan kerja industrinya adalah industri hulu padat modal. Peningkatan peran UMKM di sini diperlukan untuk mencari peluang ekonomi dari aktivitas industri besar termasuk peluang hilirisasinya,” jelasnya.
“Hadirnya isu penyiapan angkatan kerja, UMKM, dan penciptaan lapangan kerja menjadi penting untuk mempertemukan pemerintah pusat dan daerah bersama pelaku industri setempat, UMKM, serta stakeholder lainnya termasuk masyarakat,” sambungnya.
Dia pun berharap ke depannya kegiatan UMKM dapat berkontribusi pada sektor industri pengolahan dan sektor ekonomi potensial lainnya. Sehingga keterkaitan UMKM dan sektor industri dapat berjalan termasuk pengembangan proses hilirisasi di Kota Cilegon dan wilayah sekitarnya.
“Maka dari itu perlu juga dukungan pengembangan kapasitas UMKM, produk, dan pemasarannya melalui digitalisasi agar terjalin konektivitas antara UMKM dan sektor industri termasuk hilirisasinya,” tambahnya.
Adapun tema FGD pada kali ini adalah “Peningkatan Peran Angkatan Kerja dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi dan pengentasan Kemiskinan”.
Baca Juga: TKP Pembunuhan Aqila, Bocah yang Tewas dengan Wajah Dilakban Ternyata Dekat Kontrakan Korban
Sementara, hasil diskusi pada FGD kali ini akan menjadi bahan kajian dan masukan bagi pemerintah dalam proses transisi ke pemerintahan baru, yaitu pemerintah Prabowo-Gibran.