Konflik Hizbullah-Israel Memanas! Militer AS Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah

Bella Suara.Com
Selasa, 24 September 2024 | 09:05 WIB
Konflik Hizbullah-Israel Memanas! Militer AS Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah
Ilustrasi - Pengeboman terhadap biara Deir Mimas Lebanon oleh tentara Israel (Dohanews)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Militer Amerika Serikat mengumumkan pengiriman pasukan tambahan ke Timur Tengah menyusul meningkatnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel. Pentagon menegaskan langkah ini sebagai tindakan preventif di tengah eskalasi konflik yang semakin memanas.

"Karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan demi kehati-hatian, kami mengirim sejumlah kecil personel militer tambahan untuk memperkuat pasukan yang sudah ada di wilayah tersebut," ujar Juru Bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, dalam wawancara dengan Al Arabiya English.

Ryder tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah pasukan yang dikirim karena alasan keamanan operasi. Sebelumnya, AS telah menambah kehadiran militernya di kawasan tersebut, dengan total sekitar 40.000 personel. Namun, jumlah tambahan yang dikerahkan kali ini belum diketahui.

Peringatan bagi Warga Amerika di Lebanon

Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 492 Orang di Lebanon, Puluhan Ribu Mengungsi

Di tengah meningkatnya konflik antara Hizbullah dan Israel, Departemen Luar Negeri AS juga mengeluarkan imbauan bagi warga Amerika yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut selama opsi penerbangan komersial masih tersedia.

"Karena sifat konflik yang tidak dapat diprediksi antara Hizbullah dan Israel serta ledakan-ledakan yang terjadi di seluruh Lebanon, termasuk di Beirut, Kedutaan Besar AS mendesak warga Amerika untuk segera meninggalkan Lebanon," demikian pernyataan dalam imbauan tersebut.

Kondisi di Lebanon semakin tidak menentu, dengan serangkaian serangan yang terjadi di berbagai wilayah, mendorong banyak negara memperingatkan warganya untuk berhati-hati atau meninggalkan negara tersebut secepat mungkin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI