Misi Balas Dendam! Hezbollah Deklarasikan Perang Terhadap Israel

Bella Suara.Com
Senin, 23 September 2024 | 13:45 WIB
Misi Balas Dendam! Hezbollah Deklarasikan Perang Terhadap Israel
Ilustrasi hizbullah (X/@p_alqsa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Naim Qassem, wakil pemimpin kelompok militan Hezbollah, menyatakan bahwa mereka akan meningkatkan serangan roket ke utara Israel hingga tercapai gencatan senjata di Gaza. Dalam sebuah pidato di ibu kota Lebanon, Beirut, ribuan orang mendengarkan saat Qassem mengumumkan bahwa Hezbollah telah memasuki pertempuran terbuka yang tidak terbatas dengan Israel.

"Israel tidak hanya menyerang pejuang, tetapi juga anak-anak, paramedis, apotek, rumah, dan semua kehidupan yang tidak bersalah," ujar Qassem.

Pernyataan tegasnya sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang dalam pesan video menjanjikan serangan lebih lanjut terhadap Hezbollah.

"Selama beberapa hari terakhir, kami menghantam Hezbollah dengan serangkaian serangan yang tidak mereka bayangkan," kata Netanyahu.

Baca Juga: Terbaru! Hizbullah Luncurkan Serangan Belasan Rudal ke Israel

"Jika Hezbollah tidak mengerti pesan ini, saya jamin mereka akan mengerti." lanjutnya.

Hezbollah, yang merupakan kelompok militan terkuat yang beraliansi dengan Iran dan juga merupakan sekutu Hamas, mulai meluncurkan roket ke Israel setelah serangan Hamas pada bulan Oktober yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mengambil 250 sandera.

Meskipun demikian, Hezbollah bersikeras tidak akan menghentikan serangan hingga gencatan senjata tercapai. Serangan udara Israel baru-baru ini di Beirut menewaskan Ibrahim Aqil, salah satu komandan militer senior kelompok tersebut.

Meskipun Aqil dianggap sebagai pahlawan oleh banyak pendukung Hezbollah, serangan tersebut juga mengakibatkan banyak korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Di tengah suasana duka, seorang mahasiswa berusia 18 tahun bernama Hussein menyampaikan keprihatinannya.

Baca Juga: Anak-Anak Tewas di Beirut, Uni Eropa Tuntut Gencatan Senjata Segera di Lebanon-Israel

"Kami berada dalam perang... ini adalah perang terbuka... Mereka [Israel] membombardir kami tiga kali minggu ini," ungkapnya.

"Anda tidak bisa menyalahkan kami jika merasa negatif... Jika Anda dibombardir di Inggris atau Amerika, Anda akan menyebutnya terorisme. Kami juga bisa menyebut ini terorisme... masa depan saya hancur di depan mata saya." lanjut dia.

Ketegangan semakin meningkat dengan serangan udara Israel yang intensif dan balasan dari Hezbollah, menciptakan suasana ketakutan di kalangan penduduk Lebanon. Menteri luar negeri Lebanon menyebut tindakan Israel sebagai kejahatan perang dan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan risiko mengubah Lebanon menjadi Gaza yang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI