Pelototi Polisi Usut Kasus 7 ABG Tewas di Kali Bekasi, Kompolnas: Jangan Buru-buru

Senin, 23 September 2024 | 13:37 WIB
Pelototi Polisi Usut Kasus 7 ABG Tewas di Kali Bekasi, Kompolnas: Jangan Buru-buru
Penemuan tujuh jasad remaja di Kali Bekasi di Jatiasih yang diduga merupakan pelaku tawuran, Minggu (22/9/2024). [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turun tangan untuk mengawasi penyelidikan kepolisian terkait kasus penemuan 7 mayat remaja berusia  belasan tahun alias ABG yang mengambang di Kali Bekasi pada Minggu (22/9/2024) kemarin. Terkait pengawasan tersebut, Kompolnas meminta polisi tidak usah terburu-buru menyelidiki penyebab kematian 7 ABG tersebut. 

Terkait kasus tersebut, Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti awalnya mengaku pihaknya masih menunggu bukti-bukti yang sesuai fakta terkait tewasnya 7 ABG terduga pelaku tawuran yang ketakutan adanya patroli polisi hingga menceburkan diri ke Kali Bekasi.

 "Terkait dugaan remaja remaja melompat ke sungai karena takut polisi patroli, Kompolnas menunggu pembuktian sesuai fakta," ujar Poengky dikutip dari Antara, Senin (23/9/2024).

Poengky juga menjelaskan sudah merupakan tugas polisi untuk melakukan pencegahan kejahatan dan menjaga pemeliharaan, keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) dengan cara patroli sehingga Kompolnas mendukung pelaksanaan patroli secara rutin.

Baca Juga: Diduga Tawuran hingga Ketakutan Dikejar Polisi, Titik Pertama 7 ABG Loncat ke Kali Bekasi Masih Misterius

Tujuh mayat tanpa identitas ditemukan di Kali Bekasi, Bekasi, Minggu (22/9/2024) ANTARA/HO-Basarnas
Tujuh mayat tanpa identitas ditemukan di Kali Bekasi, Bekasi, Minggu (22/9/2024) ANTARA/HO-Basarnas

"Agar masyarakat dapat membantu Polri mencegah kejahatan, maka para orang tua dapat menjaga dan mencegah anak-anaknya untuk tidak ikut-ikutan melakukan kenakalan remaja seperti tawuran, begal, konvoi jalanan yang mengganggu masyarakat," katanya.

Poengky juga mendorong agar Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota untuk melaksanakan penyelidikan dengan didukung "scientific crime investigation" agar hasilnya valid tak terbantahkan.

"Kompolnas berharap pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati, tidak terburu-buru dan melibatkan para ahli," katanya.

Dia juga mengharapkan masyarakat untuk sabar menunggu hasil pemeriksaan. "Kami yakin Polda Metro Jaya akan transparan dalam mengungkap kasus ini," katanya.

Kompolnas akan mengawasi penanganan kasus ini.

Baca Juga: Nyebur ke Kali Bekasi saat Dikejar Polisi, Kondisi 7 ABG Tewas Tak Ada Patah Tulang dan Luka Terbuka

Anggota Kompolnas Poengky Indarti terkait kasus rudapaksa di Luwu Timur. [ANTARA Papua/Evarukdijati]
Anggota Kompolnas Poengky Indarti terkait kasus rudapaksa di Luwu Timur. [ANTARA Papua/Evarukdijati]

"Kami juga mengharapkan jika ada keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, yang diduga merupakan salah satu dari 7 jenazah, untuk segera melapor ke RS Polri Kramat Jati agar semuanya dapat diidentifikasi," kata Poengky.

Disebut Pelaku Tawuran

Kepolisian memastikan tujuh jasad remaja pria yang ditemukan di Kali Bekasi, Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, merupakan pelaku tawuran.

 Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Karyoto menegaskan bahwa ketujuh jasad itu merupakan remaja yang terlibat tawuran pada Sabtu (21/9) dini hari.

"Mereka menceburkan diri ke sungai karena ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegurnya. Menegurnya sejauhmana ini sedang kami dalami," katanya di Bekasi, Minggu (22/9).

Dari pengakuan teman korban yang tertangkap, kata Kapolda, mereka akan merayakan ulang tahun. Namun, polisi tidak menemukan kue ulang tahun dan hanya mendapatkan senjata tajam (sajam).

"Tadi informasinya katanya ulang tahun. Ulang tahun mana kuenya? Tempatnya 'kan tidak mungkin ulang tahun di sini. Dan yang lebih memperlihatkan ada beberapa sajam," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI