Prediksi Hujan BMKG: Puncak Hujan di Bulan November-Desember

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 21 September 2024 | 19:33 WIB
Prediksi Hujan BMKG: Puncak Hujan di Bulan November-Desember
Ilustrasi Hujan - Prediksi Hujan BMKG (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di Indonesia bagian barat akan terjadi pada bulan November-Desember 2024 mendatang. Ketahui informasi seputar prediksi hujan BMKG berikut ini.

Suara.com - Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, wilayah yang akan mengalami puncak musim hujan pada bulan November-Desember 2024 antara lain sebanyak 303 Zona Musim atau 43,4 persen dari semua jumlah Zona Musim yang meliputi Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, hingga Kalimantan. Hal itu disampaikan melalui konferensi pers yang dilakukan secara daring, pada Kamis (19/9/2024).

Ilustrasi awan hujan badai. (Tobias Hämmer / Pixabay)
Ilustrasi awan hujan badai. (Tobias Hämmer / Pixabay)

Meski demikian, Dwikorita menuturkan ada pula 250 Zona Musim atau 35,8 persen dari zona musim yang diprediksi akan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari-Februari 2025. Wilayah tersebut meliputi Lampung, Pulau Jawa bagian Utara, sebagian kecil Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian besarnya di Papua.

Dengan prediksi hujan BMKG itu, Dwikorita berharap masyarakat bisa memitigasi potensi bencana hidrometeorologi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dan iklim BMKG yang disampaikan lewat berbagai kanal, mulai dari media sosial sampai media massa.

Baca Juga: Penampakan Atap Venue Menembak PON 2024 Ambruk karena Tidak Kuat Menahan Hujan

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama musim hujan," ujar Dwikorita dikutip dari situs BMKG Sabtu (21/9/2024).

Diketahui bahwa, hidrometeorologi merupakan bencana alam atau proses perusakan yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi). Bencana ini terbilang bahaya karena bisa menyebabkan hilangnya nyawa, cedera, luka-luka, dampak kesehatan lainnya, kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian dan layanan publik, gangguan sosial dan ekonomi, maupum kerusakan lingkungan secara permanen.

Adapun contoh bencana hidrometeorologi yang banyak terjadi di Indonesia adalah badai siklon tropis, petir, badai es, angin puting beliung atau tornado, curah hujan ekstrem, embun, serta suhu dingin, banjir, tanah longsor, gempa, dan tsunami.

Di sisi lain, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa musim hujan akan datang lebih awal karena beberapa sebab. Salah satunya kondisi suhu muka laut Indonesia yang saat ini terpantau cukup hangat.

"Kalau kita lihat di wilayah Indonesia ini kondisi suhu muka lautnya cukup hangat. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan mayoritas daerah zona musim memasuki awal musim hujannya lebih awal," katanya.

Baca Juga: Parah! 7 Provinsi di Indonesia Kekeringan Ekstrem, 2 Bulan Tak Diguyur Hujan

Sekian informasi terkait prediksi hujan BMKG. Masyarakat diimbau untuk bersiap dan waspada terhadap potensi bencana yang kerap terjadi saat puncak musim hujan.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI